REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nur Zainah, pustakawan Universitas Nusa Mandiri (UNM) seminar bertajuk Librarian “Chit Chat” & Networking: Talk About University Library Recent Trend, pada Selasa 3 Desember 2024 di Universitas Tarumanagara (UNTAR).
Acara ini dihadiri oleh para pustakawan, akademisi, dan praktisi di bidang perpustakaan. Acara dimulai dengan sesi perkenalan para peserta seminar yang saling berbagi informasi mengenai latar belakang dan pengalaman mereka.
Menurut Nur Zainah, bisa mengikuti kegiatan ini menjadi sebuah kesempatan yang berharap untuk menambah wawasan dan pengalaman.
“Pada seminar ini, disampaikan tentang pentingnya peran pustakawan dalam sistem akademik. Tanpa pustakawan, perpustakaan tidak akan terkelola dengan baik. Pustakawan adalah ujung tombak dalam mendukung proses belajar mengajar di perguruan tinggi,” ungkapnya.
Ia menegaskan peran vital pustakawan dalam menyediakan layanan informasi yang mendukung kegiatan akademik di kampus, hal ini mendorong pustakawan harus menjadi sosok yang dapat dipercaya dan bertanggung jawab atas pengelolaan informasi yang ada di perpustakaan.
“Strategi pengelolaan perpustakaan harus selaras dengan perkembangan teknologi dan mendukung kegiatan akademik,” ujarnya.
Teknologi informasi, menurutnya, adalah salah satu kunci utama dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan perpustakaan di masa depan. “Perpustakaan harus siap menghadapi perubahan besar dalam kurikulum dan keterampilan yang dibutuhkan oleh mahasiswa. Roh perpustakaan akan terus berkembang, dan cara belajar juga akan berubah. Pustakawan harus siap menghadapi berbagai perubahan ini dengan keterampilan yang fleksibel dan adaptif,” terangnya.
Perpustakaan di masa depan, lanjutnya, tidak hanya sebagai tempat penyimpanan buku, tetapi juga sebagai pusat informasi yang dinamis dan terus berkembang. “Pengarung dan perkembangan teknologi akan mengintegrasikannya dalam pengelolaan perpustakaan, sehingga dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi pemustaka,” tutupnya.