REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memperkenalkan program Ruang Bersama Indonesia (RBI) guna menghadirkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Inisiatif ini guna mendorong pengarusutamaan gender, memberdayakan perempuan, dan melindungi anak.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Choiri Fauzi menerangkan program RBI merupakan pengembangan dari Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA). Melalui RBI, pemerintah bekerja dengan masyarakat menciptakan ruang belajar, pelatihan keterampilan, serta tempat bermain anak.
RBI diharapkan menjadi solusi kreatif untuk tantangan digitalisasi seperti mengurangi ketergantungan anak pada gawai melalui permainan tradisional dan edukasi berbasis budaya.
“RBI merupakan gerakan hati, bukan sekadar program seremonial. Disini, anak-anak dapat bermain permainan tradisional yang menanamkan nilai-nilai kerja sama, integritas, dan keberagaman,” kata Arifah dalam dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertema ‘Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya, Menuju Indonesia Emas’ pada Senin (16/12/2024).
Bagi perempuan, RBI menyediakan pelatihan keterampilan berbasis desa. Kemudian, data yang terkumpul dari RBI bakal menjadi landasan dalam mengembangkan Satu Data Perempuan dan Anak.
Sebagai langkah awal, RBI rencananya diluncurkan di enam lokasi mencakup Malang, Tangerang, Jambi, dan NTT. Desa-desa ini menjadi percontohan dengan indikator keberhasilan seperti nol angka stunting dan berkurangnya kekerasan terhadap perempuan serta anak.
Program prioritas kedua yaitu perluasan fungsi layanan Sapa129 yang diharapkan dapat mempermudah masyarakat melaporkan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Kami berupaya memastikan setiap laporan ditangani secara responsif dan cepat melalui koordinasi dengan UPTD di kabupaten atau kota terkait,” ujar Arifah.
Program ketiga yaitu inisiatif Satu Data Perempuan dan Anak berbasis desa dirancang untuk mendukung pembangunan berbasis bukti. Data yang terkumpul di RBI akan digunakan untuk memetakan masalah stunting, kekerasan, hingga pendidikan. Dengan data ini, intervensi yang dilakukan di tingkat desa dapat lebih efektif dan terukur.
“Program ini adalah langkah awal menuju keluarga yang kuat, desa yang mandiri, dan Indonesia yang tangguh,” ujar Arifah.
Sementara itu, Plt. Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kementerian Komunikasi dan Digital, Molly Prabawati menyebut perempuan dan anak berperan vital dalam mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045. Menurutnya kesetaraan gender ialah salah satu kunci keberhasilan dalam menciptakan masyarakat yang adil, berdaya saing, dan inklusif.
“Dengan memberdayakan perempuan, kita dapat menciptakan generasi emas yang berdaya saing dan mampu membawa kesejahteraan bagi keluarga dan bangsa,” kata Molly.
Molly menegaskan peran perempuan tidak hanya terbatas sebagai pilar keluarga, namun juga sebagai agen perubahan di masyarakat. Sehingga, pemerintah berkomitmen memperluas akses perempuan terhadap pendidikan, pekerjaan, dan layanan sosial.
"Langkah ini diharapkan dapat mendorong terciptanya kesetaraan gender yang lebih baik dan berkontribusi langsung pada pembangunan bangsa," ujar Molly.
Diketahui, puncak acara peringatan Hari Ibu akan dilaksanakan pada 22 Desember 2024. Selain menjadi momen refleksi terhadap perjuangan perempuan dari masa ke masa, acara ini juga akan menjadi ajang peluncuran awal program Ruang Bersama Indonesia. Program tersebut diharapkan mampu memperkuat langkah-langkah strategis pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif bagi perempuan dan anak.