REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Lebih dari seribu personel militer Suriah melarikan diri ke Irak melalui titik lintas perbatasan Al-Qa'im. Demikian dilaporkan media setempat.
"Lebih dari seribuan personel angkatan darat Suriah meminta masuk Irak melalui titik lintas perbatasan Al-Qa'im," demikian dilaporkan kantor berita Irak INA, mengutip seorang pejabat keamanan.
Sumber yang tak disebutkan namanya tersebut menyatakan bahwa tentara Suriah yang lari ke Irak disambut serta diberikan bantuan yang mereka butuhkan.
Meski gambar-gambar yang menunjukkan personel militer Suriah tiba di Irak ramai beredar di media sosial, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Irak mengenai hal tersebut.
Perang saudara di Suriah yang terjadi sejak 2011 mengalami eskalasi mendadak dalam seminggu terakhir akibat serangan kilat yang dilancarkan kelompok bersenjata anti-rezim Bashar Al Assad dan dimulai dari barat kota Aleppo pada 27 November.
Pada 30 November, kelompok oposisi berhasil merebut pusat kota Aleppo dan menguatkan pengaruhnya di Provinsi Idlib. Mereka pun merebut pusat kota Hama dari rezim pada 5 Desember. Kelompok oposisi turut merebut sejumlah permukiman di titik-titik strategis di provinsi Homs, sehingga semakin memacu upaya mereka maju ke Damaskus.
Pada Jumat (6/12), pasukan oposisi merebut kawasan Daraa di Suriah selatan dekat perbatasan dengan Yordania. Mereka terus merebut kendali di Provinsi Suwayda di Suriah selatan pada Sabtu, sementara kelompok oposisi setempat turut merebut kendali di Quneitra pada hari yang sama.
Pasukan anti-rezim dilaporkan memasuki Damaskus dari sisi selatan ibu kota Suriah itu pada Sabtu. Kota tersebut pun takluk pada kelompok oposisi pada Minggu, usai pasukan rezim Al-Assad kehilangan kendalinya.