Kamis 05 Dec 2024 04:45 WIB

Mengapa Proyektil Masih Bersarang di Jasad Gamma? Ini Penjelasan RS Kariadi

Keluarga tidak tahu ternyata saat dimakamkan proyektil masih bersarang di tubuh gamma

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Ratusan siswa dan alumni SMKN 4 Kota Semarang menggelar doa untuk Gamma di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (29/11/2024) malam.
Foto: Rep-Kamran Dikarma
Ratusan siswa dan alumni SMKN 4 Kota Semarang menggelar doa untuk Gamma di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (29/11/2024) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Kariadi buka suara soal masih adanya proyektil dalam jenazah Gamma Rizkynata Oktafandy, siswa SMKN 4 Semarang yang ditembak oknum anggota Polrestabes Semarang, Aipda Robig Zaenudin.

Keberadaan proyektil dalam jasad Gamma diungkap Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jateng AKBP Helmi ketika menghadiri rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI pada Selasa (3/12/2024) lalu.

Baca Juga

"Informasi terakhir dari dokter bedah di IGD seperti itu, proyektil tidak diambil," ungkap staf Humas RSUP Dr Kariadi, Aditya Kandu Warendra, lewat pesan singkat ketika dikonfirmasi soal masih bersarangnya proyektil di jasad Gamma.

Namun Aditya mengaku tak mengetahui apakah keluarga Gamma diberi tahu atau tidak tentang keberadaan proyektil tersebut. "Mohon maaf kalau hal tersebut kami tidak tahu/paham," ujarnya.

Sementara itu Kabid Humas Polda Jawa Tengah (Jateng) Kombes Pol Artanto menduga, tak dikeluarkannya proyektil dari jasad Gamma karena adanya permintaan keluarga. "Saat itu mungkin permintaan dari pihak keluarga ya untuk tidak dilakukan autopsi dan dari penyidik menghargai hal tersebut," ucapnya saat diwawancara media di Mapolda Jateng, Rabu siang.

Dia menambahkan, karena keluarga Gamma melaporkan kasus penembakan yang dilakukan Aipda Robig Zaenudin, Polda Jateng akhirnya memohon kepada keluarga untuk dilakukan ekshumasi atau pembongkaran makam, kemudian mengautopsi Gamma. "Akhirnya pihak keluarga mengizinkan untuk melaksanakan proses ekshumasi tersebut," ujar Artanto.

Artanto pun menjelaskan mengapa kepolisian telat menginformasikan kematian Gamma kepada pihak keluarga. Menurutnya, hal itu karena Gamma sama sekali tak memiliki kartu identitas.

"Sehingga polisi mengalami kesulitan untuk mencari identitas yang bersangkutan. Polisi berusaha semaksimal mungkin untuk mengetahui siapa si anak ini, dan Alhamdulillah, siang itu sudah berhasil ditemukan," ucapnya.

Sementara itu, keluarga Gamma mengaku tidak mengetahui bahwa ketika dimakamkan masih terdapat proyektil di tubuh Gamma. "Kita tidak tahu," ungkap paman Gamma, Agung, ketika dikonfirmasi di Kota Semarang, Selasa (3/12/2024).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement