Sabtu 30 Nov 2024 08:05 WIB

Beda dengan Sikap Megawati, Prabowo: Pilkada Berjalan Damai, Ada Pendewasaan Politik

Prabowo meminta agar tidak ada euforia berlebihan pasca-Pilkada.

Presiden Prabowo Subianto menghadiriPertemuan Tahunan Bank Indonesia 2024, Jumat (29/11/2024) malam.
Foto: Youatube BI
Presiden Prabowo Subianto menghadiriPertemuan Tahunan Bank Indonesia 2024, Jumat (29/11/2024) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Prabowo Subianto menilai pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 berjalan tenang dan damai. Hal itu menjadi penanda terjadinya pendewasaan dalam berpolitik.

"Baru saja kita selesai pilkada, kabupaten dan provinsi di suruh Indonesia puluhan provinsi, ratusan kabupaten kota. Syukur alhamdulillah berjalan dengan tenang, dengan damai," ujar Prabowo.

Baca Juga

Hal itu disampaikannya dalam sambutan di acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024, dengan tema "Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Nasional, di Jakarta, Jumat.

Prabowo mengatakan proses Pilkada 2024 yang berjalan lancar menandakan terjadinya suatu kematangan dan pendewasaan dalam bermasyarakat, bernegara, dan berpolitik.

Presiden pun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras dalam menyukseskan pesta demokrasi lima tahunan tersebut. Prabowo mengatakan proses pergantian kepala daerah merupakan hal biasa.

Proses pergantian pemimpin itu dilakukan dengan damai melalui mekanisme kotak suara."Bahwa kita bisa ganti pemimpin dengan damai melalui kotak suara, walaupun mungkin kita belum puas harus kita perbaiki, benar. Tetapi, menurut pendapat saya dan keyakinan saya, terjadi suatu proses pendewasaan," ucap Presiden yang juga ketum Partai Gerindra itu.

Kepala Negara berpesan agar tidak ada euforia yang berlebihan, dan mengingatkan pentingnya bersikap dewasa bagi semua pihak, baik yang memenangkan pemilihan maupun yang belum berhasil.

Bagi pihak yang menang, tanggung jawab utama adalah bekerja untuk kepentingan seluruh masyarakat. Sementara bagi yang kalah, harus tetap mendukung pihak yang menang dalam bekerja untuk rakyat.

"Yang menang biasa biasa saja, jangan euforia, yang kalah biasa biasa saja. Yang penting kalau menang bekerja untuk seluruhnya. Kalau kalah mendukung yang menang untuk seluruhnya, untuk seluruh rakyat Indonesia," kata Presiden.

Diketahui, tahap pemungutan suara untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, serta wali kota dan wakil wali kota telah dilaksanakan pada 27 November 2024.

Pada saat ini tahapan Pilkada 2024 memasuki rekapitulasi hasil penghitungan suara secara berjenjang.

Rekapitulasi secara berjenjang di tingkat kecamatan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dimulai pada 28 November-3 Desember 2024. Selanjutnya, tingkat kabupaten/kota dimulai pada 29 November-6 Desember 2024. Kemudian, tingkat provinsi dimulai pada 30 November-9 Desember 2024.

Setelah itu, adalah tahapan pengumuman rekapitulasi hasil penghitungan suara. Untuk pilkada tingkat kabupaten/kota diumumkan pada 29 November-12 Desember 2024, sedangkan pilkada tingkat provinsi pada 30 November-15 Desember 2024.

Meski berjalan lancar, sejumlah pihak masih mempersoalkan adanya intervensi aparat dalam pilkada. Tudingan itu disampaikan oleh kubu PDIP yang berpotensi kalah di Jawa Tengah. 

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengajak masyarakat untuk mengumpulkan bukti intimidasi aparatur negara, terutama politik uang, sebagai bentuk perlawanan dalam koridor hukum pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

“Kumpulkan setiap bukti intimidasi aparatur negara, terutama juga money politics (politik uang),” ujar Megawati, dikonfirmasi dari Jakarta, Rabu.

Ia juga mengajak masyarakat untuk mengumpulkan bukti yang menunjukkan ketidaknetralan penjabat kepala daerah, berikut dengan tekanan yang diberikan kepada kepala desa.

Selain itu, Presiden Kelima RI ini juga mengajak masyarakat untuk mengumpulkan berbagai bukti yang menunjukkan mobilisasi bantuan sosial (bansos) yang dilakukan secara masif dan praktik-praktik politik uang yang terjadi.

“Kumpulkan berbagai fakta penghadangan, seperti yang terjadi di daerah Banten yang menyebabkan ketidakadilan,” ujar Megawati.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement