REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Parameter Politik Indonesia (PPI) menggelar quick count atau hitung cepat Pilkada Jakarta 2024. Hitung cepat PPI mendapati bahwa pasangan Pramono Anung-Rano Karno unggul ketimbang pasangan lain di Pilkada Jakarta 2024.
"PPI menyimpulkan bahwa Pilkada DKI Jakarta tanggal 27 November 2024
dimenangkan oleh pasangan Pramono Anung & Rano Karno dengan perolehan 50,2 persen," kata Peneliti PPI, Sadam Husen Falahuddin dalam keterangannya pada Kamis (28/11/2024).
Adapun pasangan Ridwan Kamil-Suswono memperoleh 39.13 persen. Sedangkan pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardhana dengan perolehan persen 10.67. Walau begitu, PPI menilai hasil survei tak lantas bisa memastikan Pilkada Jakarta bakal digelar hanya dalam satu putaran.
"Namun demikian hasil quick count tidak dapat menyimpulkan apakah Pilkada DKI Jakarta akan berlangsung 1 putaran atau 2 putaran," ujar Sadam.
PPI mengingatkan adanya margin of error atau rentang kesalahan dalam proses hitung cepat.
"Hal ini disebabkan oleh margin of error quick count sebesar 2,0 persen," ujar Sadam.
PPI menegaskan hasil quick count ini bukanlah hasil resmi. PPI mengingatkan masyarakat agar selalu berpatokan pada penghitungan versi KPU.
"Hasil resmi Pilkada DKI Jakarta masih harus menunggu rekapitulasi dan penetapan hasil resmi Pilkada oleh KPU Jakarta," ujar Sadam.
BACA JUGA: Munculnya Api Besar di Tanah Hijaz Tanda Kiamat, Apakah Sudah Terjadi?
Dalam survei ini, pengambilan sampel TPS dalam quick count ini dilakukan menggunakan metode Stratified–Cluster random sampling sebanyak 400 TPS dengan margin of error sebesar ± 2,0 persen.
Stratifikasi dilakukan pada aspek populasi pemilih di level kecamatan. Sedangkan cluster dilakukan dengan mengambil sejumlah TPS secara acak di tiap kecamatan sesuai proporsi populasi pemilih di level kecamatan.
Diketahui, Pilgub Jakarta 2024 diikuti oleh tiga pasangan calon yaitu Ridwan Kamil-Suswono yang didukung partai dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
Pasangan kedua ialah Dharma Pongrekun-Kun Wardana yang memanfaatkan jalur independen. Sedangkan pasangan ketiga yaitu Pramono Anung-Rano Karno yang didukung oleh PDIP dan Hanura.