Rabu 27 Nov 2024 04:12 WIB

Aksi Keprihatinan Kasus Siswa SMKN 4, 'Kalau Tawuran, Seharusnya Polisi tak Membabi Buta'

Teman dan pihak SMKN 4 menyebut GRO adalah siswa yang baik.

Sejumlah siswa meletakkan bunga sebagai dukungan dan doa usai Aksi Usut Tuntas Kasus Penembakan Siswa di depan SMKN 4 Semarang, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (26/11/2024). Aksi yang digelar oleh Aliansi Masyarakat Peduli Kota Semarang tersebut mendorong pihak kepolisian setempat segera mengusut tuntas, berperilaku adil, dan jujur dalam menangani kasus oknum polisi Satnarkoba Polrestabes Kota Semarang berinisial S yang diduga melakukan penembakan yang menewaskan seorang siswa anggota Pasikbra SMK Negeri 4 Semarang pada Ahad (24/11/2024) dini hari di daerah Semarang.
Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Sejumlah siswa meletakkan bunga sebagai dukungan dan doa usai Aksi Usut Tuntas Kasus Penembakan Siswa di depan SMKN 4 Semarang, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (26/11/2024). Aksi yang digelar oleh Aliansi Masyarakat Peduli Kota Semarang tersebut mendorong pihak kepolisian setempat segera mengusut tuntas, berperilaku adil, dan jujur dalam menangani kasus oknum polisi Satnarkoba Polrestabes Kota Semarang berinisial S yang diduga melakukan penembakan yang menewaskan seorang siswa anggota Pasikbra SMK Negeri 4 Semarang pada Ahad (24/11/2024) dini hari di daerah Semarang.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Aksi keprihatinan atas peristiwa kematian GRO, siswa SMKN 4 Semarang, Jawa Tengah, yang diduga ditembak oknum polisi digelar di depan gerbang sekolah tersebut, Selasa (26/11/2024). Sejumlah orang yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Anak dan Perempuan Kota Semarang memasang karangan bunga berisi keprihatinan atas siswa kelas XI tersebut.

Koordinator aksi Aliansi Masyarakat Peduli Anak dan Perempuan Kota Semarang, Ani Kusrini, menyampaikan keprihatinan terhadap peristiwa yang melibatkan oknum polisi tersebut.

Baca Juga

"Kalau memang itu tawuran, seharusnya tidak menembak membabi buta seperti itu," kata Ani.

Ani juga meminta kepolisian mengusut tuntas peristiwa tersebut. Sementara salah seorang teman korban, Fajar Septian menyebut GRO sebagai anak yang baik.

Fajar juga meyakini teman seangkatannya itu tidak terlibat dalam gangster. Penyataan serupa juga disampaikan Kepala SMKN 4 Semarang, Agus Riswantini.

Menurut dia, GRO yang tergabung dalam Paskibra SMKN 4 tersebut anak baik dan tidak mungkin terlibat dalam kelompok-kelompok yang melakukan tawuran.

"Sebagai anggota Paskibra tentunya merupakan anak-anak pilihan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement