REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan pelatihan dasar penanganan gangguan kardiovaskuler bagi perawat di Vanuatu. Kegiatan itu guna meningkatkan kemampuan dan memperkenalkan praktik-praktik medis tentang jantung yang dapat diterapkan dalam sistem kesehatan di Vanuatu.
Sekretaris Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes, Albertus Yudha Poerwadi menjelaskan, program pelatihan tersebut merupakan respons Pemerintah Indonesia atas permintaan khusus Perdana Menteri Vanuatu Charlot Salwai Tabimasmas yang disampaikan pada pertemuan bilateral dengan Presiden RI Prabowo Subianto di Jakarta beberapa waktu lalu.
Adapun pelatihan itu, kata Albertus, diselenggarakan di Rumah Sakit (RS) Central Port Vila, Vanuatu pada 4-16 November 2024. Kegiatan itu melibatkan para pelatih dari Poltekkes Kemenkes Semarang, Poltekkes Kemenkes Denpasar, Poltekkes Kemenkes Medan, RSUP Adam Malik Medan, dan RSUP Dr Kariadi Semarang.
Selain peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, Albertus mencatat, kedua negara memiliki potensi kerja sama dalam pengiriman tenaga pengajar kesehatan, dengan tujuan jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di Vanuatu khususnya perawat yang saat ini masih kekurangan.
"Kolaborasi ini tidak hanya meningkatkan kapasitas perawat di Vanuatu, tetapi juga menciptakan peluang kerja sama kesehatan lainnya yang saling melengkapi dan memberi keuntungan bagi kedua negara," katanya.
Menteri Kesehatan (Menkes) Vanuatu John Still Tariqetu mengapresiasi Kemenkes RI atas terlaksananya kegiatan pelatihan tersebut. John berharap, kerja sama di bidang kesehatan dengan RI bisa terus berlanjut pada masa akan datang.