Senin 18 Nov 2024 05:27 WIB

Inggris Pastikan Kembali ke Liga A UEFA Nations League Setelah Juara Grup B2

Inggris mengoleksi nilai 15, sama dengan Yunani tapi unggul selisih gol.

Rep: isr/ Red: Israr Itah
Pemain Inggris Anthony Gordon merayakan golnya ke gawang Irlandia dalam pertandingan UEFA Nations League di Stadion Wembley, London, Senin, 18 November 2024 dini hari WIB.
Foto: AP Photo/Kin Cheung
Pemain Inggris Anthony Gordon merayakan golnya ke gawang Irlandia dalam pertandingan UEFA Nations League di Stadion Wembley, London, Senin, 18 November 2024 dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris memastikan promosi kembali ke liga teratas UEFA Nations League dengan kemenangan telak 5-0 atas Irlandia yang bermain dengan 10 orang dalam pertandingan terakhir pelatih sementara Lee Carsley di Wembley, Senin (18/11/2024) dini hari WIB.

Setelah babak pertama yang membosankan, penalti Harry Kane, tendangan voli Anthony Gordon, dan gol oleh Conor Gallagher dalam rentang waktu lima menit pada awal babak kedua mematahkan tekad Irlandia.

Baca Juga

Jarrod Bowen membuat skor menjadi 4-0 lewat tembakan tajam dari tepi kotak penalti dengan sentuhan pertamanya setelah masuk dari bangku cadangan. Terakhir, pemain debutan Taylor Harwood-Bellis menyundul bola untuk gol kelima Inggris.

Irlandia memainkan hampir seluruh babak kedua dengan 10 pemain setelah Liam Scales diusir keluar lapangan karena melakukan pelanggaran terhadap Jude Bellingham yang mengakibatkan Inggris mendapat penalti.

Inggris finis di puncak Grup B2 dengan 15 poin dari enam pertandingan, sama dengan Yunani tetapi dengan selisih gol lebih unggul dalam dua pertandingan antara kedua negara.

Carsley sekarang akan menyerahkan kendali kepada Thomas Tuchel setelah memenangkan lima dari enam pertandingannya sebagai pelatih dan dengan beberapa petunjuk berguna bagi pelatih asal Jerman yang akan mulai bekerja pada Januari 2025.

"Itu adalah malam yang luar biasa bagi banyak pemain dan hal utama adalah mendapatkan promosi," kata Carsley dikutip Reuters.

Ia menikmati menyaksikan para pemainnya tampil dengan agresivitas dan tekad kuat. Selain kapten Kane yang mencetak gol internasionalnya yang ke-69 untuk Inggris, keempat pencetak gol lainnya semuanya mencetak gol pertama mereka berseragam Inggris, pertama kalinya hal itu terjadi bagi skuad the Three Lions sejak 1930.

Dengan daftar panjang pemain inti yang tidak tersedia, Carsley juga memberikan debut kepada fullback Newcastle United Tino Livramento dan start pertama kepada rekan setim klubnya Lewis Hall sementara Harwood-Bellis dari Southampton merayakan cap senior pertamanya dengan sebuah gol.

"Kemenangan yang sangat penting bagi kami. Ini adalah kamp yang sangat bagus dan dua pertandingan yang sulit," kata Kane. "Kami menyelesaikan pekerjaan di Yunani dan di sini. Babak pertama memang sulit, tetapi kami tampil dengan lebih bersemangat dan menyelesaikannya."

Menurut Kane, Tuchel punya banyak pemain untuk dipilih saat bekerja nanti. Banyak pemain muda yang datang dan bermain bagus dan sementara pemain berpengalaman yang cedera juga ingin kembali masuk tim sehingga ada keseimbangan yang bagus.

Inggris tidak memberikan banyak hal yang bisa membuat penontonnya bersemangat pada babak pertama yang membosankan. Apalagi Irlandia bermain terorganisasi dengan baik dan tidak ada satu pun pihak yang berhasil menciptakan peluang tepat sasaran.

Namun, gol pembuka tercipta ketika umpan sempurna Kane menghampiri Bellingham di area penalti dan saat ia mencoba menerobos masuk ke dalam, bek Celtic Scales menjatuhkannya hingga mengakibatkan penalti dan membuat dirinya menerima kartu kuning kedua. Kane sukses mengeksekusi tendangan penalti.

Irlandia kemudian terpuruk. Gordon melepaskan tendangan voli untuk menggandakan keunggulan tim tuan rumah dan Gallagher mencetak gol setelah tendangan sudut dibelokkan.

Penyelesaian klinis pertama Bowen dan sundulan Harwood-Bellis memastikan era singkat Carsley berakhir dengan sangat baik.

Pelatih Irlandia Heimir Hallgrimsson mengatakan timnya 'kehilangan akal' pada babak kedua.

"Kami menyerah begitu saja. Mudah untuk berdiri di luar dan mengkritik para pemain, tetapi itu adalah momen gila yang menghancurkan segalanya," katanya. "Tiba-tiba skor menjadi 3-0 melawan tim yang bagus dan tidak ada jalan keluar."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement