REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Tentara pendudukan Israel akan menambah 600 kuburan baru untuk tentara di pemakaman militer di Gunung Herzl di Yerusalem, Radio Angkatan Darat melaporkan. Hal ini mengindikasikan bahwa pasukan penjajahan Israel (IDF) menyembunyikan jumlah sebenarnya tentara yang tewas di Jalur Gaza dan Lebanon.
“Area seluas 7,7 dunam (sekitar 7,7 kilometer per segi) di Gunung Herzl akan dialokasikan Kementerian Pertahanan untuk menyediakan tempat untuk menguburkan tentara yang tewas,” bunyi laporan Radio Angkatan Darat, Kamis (14/11/2024).
Pada hari yang sama, Channel 14 melaporkan bahwa dalam waktu 48 jam, 11 perwira dan tentara Israel tewas dan lebih dari sepuluh lainnya terluka dalam pertempuran di Gaza dan Lebanon. Hampir 800 pasukan pendudukan Israel telah terbunuh sejak Oktober tahun lalu, menurut angka yang dikeluarkan oleh Israel.
The Palestine Chronicle melansir, pakar militer dan strategis, Brigadir Jenderal Elias Hanna, menekankan bahwa Israel menyembunyikan jumlah korban tewas sebenarnya di antara tentaranya serta keadaan seputar bagaimana, di mana, dan kapan mereka tewas.
Dalam analisisnya mengenai perkembangan militer di Lebanon selatan, Hanna mencatat bahwa strategi yang digunakan oleh tentara pendudukan Israel menyebabkan perbedaan antara angka yang dilaporkan dan yang diklaim oleh Hizbullah Lebanon.
Dia menunjukkan bahwa banyak pasukan khusus dan personel infanteri Israel telah terbunuh di Lebanon selatan, yang menunjukkan bahwa tentara Israel biasanya melakukan misi pengintaian sebelum mengerahkan unit lapis baja. Media Israel juga melaporkan tujuh tentara tewas setelah sebuah bangunan runtuh di sebuah desa di Lebanon selatan.
Elias Hanna menekankan bahwa perubahan lanskap geografis memerlukan perubahan strategi tempur, menjelaskan bahwa Divisi 36 Israel saat ini terlibat dalam memajukan pertempuran melawan Hizbullah ke desa-desa lini kedua di Lebanon.
Hanna mengindikasikan bahwa Aitaroun, Bint Jbeil dan Ainata adalah titik-titik penting yang menarik dan menyarankan bahwa jika tentara pendudukan berhasil mencapai daerah-daerah ini, hal ini akan menandakan transisi ke tahap kedua operasi militernya di Lebanon selatan, meskipun kendali atas wilayah tersebut tidak dijamin tercapai.
IDF secara resmi melansir bahwa tentaranya yang tewas di selatan Lebanon berkisar 50 orang. Jumlah ini berbeda dengan yang disampaikan kelompok Hizbullah. Ini termasuk enam tentara dari Brigade Golani yang dihabisi di selatan Lebanon.
Namun pada Selasa lalu, Ruang Operasi Perlawanan Hizbullah mengkonfirmasi bahwa pengamatan lapangan Hizbullah sejak 1 Oktober 2024 menunjukkan bahwa kerugian Israel mencakup lebih dari 100 korban jiwa dan 1.000 orang terluka di kalangan perwira dan tentara.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Israel mengumumkan telah mencatat 321 orang cedera sejak pembaruan terakhirnya pada Kamis (7/11/2024). Di antara kasus-kasus tersebut, 21 kasus tercatat di wilayah utara Palestina yang diduduki dalam 24 jam terakhir, dan 202 orang cedera telah dicatat sejak pembaruan terakhir, kata kementerian tersebut. Tercatat, total pasien rawat inap sejak 10 Oktober 2023 mencapai 22.047 orang. Korban luka tersebar di beberapa rumah sakit, termasuk Ziv di Safad, Rambam di Haifa, Carmel, dan lainnya.