Kamis 14 Nov 2024 10:54 WIB

Prof Dr H Edi Setiadi, SH, MH, Capaian Prestasi Rektor dalam Dua Periode Masa Jabatan

Prof Edi, telah menunjukkan kinerja yang progresif selama dua periode.

Puncak perayaan milad ke-66 tahun Unisba menandai akhir masa bakti Prof Dr H Edi Setiadi, SH, MH sebagai Rektor Unisba pada tahun 2025.
Foto: Unisba
Puncak perayaan milad ke-66 tahun Unisba menandai akhir masa bakti Prof Dr H Edi Setiadi, SH, MH sebagai Rektor Unisba pada tahun 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Puncak perayaan milad ke-66 tahun Unisba menandai akhir masa bakti Prof Dr H Edi Setiadi, SH, MH sebagai Rektor Unisba pada tahun 2025. Setelah menjabat selama dua periode, Prof Edi akan menyerahkan kepemimpinan kepada Rektor baru yang akan mulai bertugas pada Juli tahun depan.

Pria kelahiran Tasikmalaya, 10 November 1959 ini adalah alumni Fakultas Hukum Unisba dan merupakan Guru Besar Hukum Pidana di fakultas yang sama. Beliau telah menjabat sebagai Rektor Unisba selama dua periode, yaitu periode pertama pada tahun 2017-2021, dan kemudian melanjutkan jabatannya untuk periode kedua pada tahun 2021-2025.

Prof Edi, telah menunjukkan kinerja yang progresif. Selama dua periode kepemimpinannya, yaitu periode 2017-2021, melakukan perubahan fundamental dalam struktur organisasi dengan mengalihkan pengembangan karir dosen ke bidang akademik dan kemudian melanjutkan jabatannya untuk periode kedua pada tahun 2021-2025, beliau meletakkan fondasi kokoh untuk menjadikan Unisba sebagai perguruan tinggi Islam yang unggul dan berdaya saing tinggi, sesuai dengan visi para pendiri Unisba.

Di periode pertama, capaian berbagai prestasi telah Prof Edi torehkan yaitu pada tahun 2017 terdapat enam program studi yang terakreditasi A peringkat AIPT-A 10 Guru Besar, 93 Lektor Kepala, +13.000 mahasiswa, ranking 72 perguruan tinggi nasional, kluster utama LPPM, dan desain pembelajaran sinkron dan asinkron. Di tahun 2018 telah menghasilkan sembilan program studi yang terakreditasi A, 12 Guru Besar, student body + 14.000 mahasiswa, sistem pembelajaran berbasis teknologi (e- learning) dan uji coba pembelajaran blended >20 persen. Pada tahun 2019 sebanyak 14 program studi yang terakreditasi internasional, student body +15.000 mahasiswa, ranking 44 perguruan tinggi nasional, pembelajaran blended dan hybrid 50 persen, sebagai runner up Academic Leader. Sedangkan tahun 2020 telah menghasilkan prestasi 10 Guru Besar, 93 Lektor Kepala, pembelajaran blended dan hybrid 100 persen, menempati peringkat 2 di LLDIKTI IV wilayah Jawa Barat dan Banten.

Pada periode kedua, Prof Edi bertekad untuk mencapai visi Unisba sebagai perguruan tinggi Islam yang Mandiri, Maju, dan Terkemuka di Asia Pada Tahun 2033 melalui empat program unggulannya yang semuanya sudah tercapai yaitu penguatan ruhuddin di lingkungan Unisba, perluasan kerjasama untuk mencapai PTIS terkemuka di Asia, peningkatan kehormatan dosen dan tendik melalui pembinaan yang berkelanjutan, serta meningkatkan profil Unisba melalui peningkatan publikasi internasional.

Unisba juga berhasil memperkuat pengelolaan akademik, memperoleh akreditasi 'Unggul' dari BAN-PT, dengan 12 program studi meraih akreditasi 'A' dan 'Unggul'. Selain itu, Unisba membuka tujuh program studi baru, yaitu Profesi Insinyur, Profesi Apoteker, Profesi Psikologi, Magister Akuntansi, Magister Ilmu Kedokteran, Doktor Ilmu Komunikasi, dan Doktor Manajemen. Kampus semakin aktif melaksanakan riset dan publikasi ilmiah yang bermanfaat bagi masyarakat.

Peningkatan jabatan fungsional dosen juga menjadi fokus utama Prof. Edi, dengan tujuan agar dosen memiliki standingakademik tertinggi yang bukan hanya sebagai pencapaian individu tetapi juga sebagai prestasi institusi. Saat ini, Unisba memiliki total 595 dosen, yang terdiri dari 481 dosen dengan Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN) dan 114 dosen dengan Nomor Induk Dosen Khusus (NIDK). Dari jumlah tersebut, terdapat 31 Guru Besar, 117 Lektor Kepala, 225 Lektor, dan 84 Asisten Ahli. Bahkan, pada akhir tahun ini, direncanakan akan ada tambahan delapan Guru Besar baru.

Capaian ini diraih melalui berbagai upaya, termasuk pendampingan penulisan karya ilmiah bagi dosen, bimbingan teknis pengisian Jabatan Akademik Dosen (JAD) secara online, roadshow ke fakultas-fakultas terkait regulasi JAD terbaru berbasis SISTER, serta pelaksanaan program Paper Camp dan ALPHARD (Aktivitas Lanjutan Publikasi Hasil Riset Dosen).

Prof Edi berkomitmen mencetak lulusan yang bukan hanya kompeten secara akademis tetapi juga berakhlakul karimah, berdasarkan prinsip "intelektual yang ulama dan ulama yang intelektual" sehingga memiliki tiga karakter penting, yaitu sebagai mujahid (pejuang), mujtahid (pemikir), serta mujaddid (pembaharu serta inovator), sesuai dengan intrepretasinya dari pernyataan Dr (HC) KH EZ Muttaqien, Rektor Unisba periode 1971-1985. Ditunjang dengan program penguatan nilai-nilai Islam, seperti Pendidikan Agama Islam selama tujuh semester, program pesantren yang dilaksanakan dua kali—khusus untuk kedokteran sebanyak tiga kali, diskusi keagamaan, serta berbagai kajian. Beliau membawa Unisba menjadi Perguruan Tinggi Islam Swasta (PTIS) terbaik di Jawa Barat dan Banten, serta berada di peringkat ke-66 nasional versi UniRank tahun 2024 dan peringkat ke-125 nasional versi EduRank.

Untuk mewujudkan visinya, Prof. Edi menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai institusi pendidikan, baik nasional maupun internasional, yang memungkinkan pertukaran ilmu pengetahuan serta peningkatan kompetensi mahasiswa dan dosen. Upaya ini didukung dengan mengaktifkan kembali posisi Wakil Rektor IV, yang sebelumnya dinonaktifkan pada tahun 2010, dan berperan penting dalam elemen kerja sama dan internasionalisasi. Salah satu langkahnya adalah dengan membentuk Kantor Urusan Internasional (KUI).

Dedikasi dan kinerja Prof. Edi dalam mengembangkan Unisba dari aspek pendidikan, penelitian, hingga pengabdian masyarakat juga dibuktikan melalui peningkatan jumlah dosen berkualifikasi tinggi dan fasilitas kampus yang canggih, seperti ruang multimedia, kecepatan bandwidth di Unisbasebesar 2,5 GB, dan kelas ber-AC yang dilengkapi dengan televisi secara online untuk kenyamanan proses belajar-mengajar. Selain itu, penerapan metode perkuliahan yakni online melalui elearning yang menggunakan learning management system, blended learning ataupun pembelajaran hybrid.

Kepemimpinan Prof Edi sebagai Rektor Unisba selama dua periode dengan dedikasi dan  kinerja mumpuni merupakan komitmennya dalam mengembangkan Pendidikan tinggi berbasis Islam di Indonesia khususnya Jawa Barat untuk kemaslahatan umat. Cita-cita Unisba adalah menjadikannya sebagai Perguruan Tinggi yang menjadi ragi di masyakarat. Dengan berbagai pencapaian yang diraih selama masa jabatannya, Prof Edi telah berhasil membawa Unisba ke tingkat yang lebih tinggi yaitu sebagai perguruan tinggi Islam swasta yang berkualitas dan unggul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement