Ahad 10 Nov 2024 07:30 WIB

Jumlah Peserta Meningkat Drastis di Milklife Soccer Challenge Jakarta

Agar sepak bola putri dapat berprestasi dibutuhkan pembangunan infrastruktur.

Rep: Antara/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Program Director MilkLife Soccer Challenge, Teddy Tjahjono mengatakan, meningkatnya partisipasi peserta di MilkLife Soccer Challenge - Jakarta Seri 2 2024 menjadi angin segar dalam upaya mengembangkan sepak bola putri di Indonesia.
Foto: Dok. rep
Program Director MilkLife Soccer Challenge, Teddy Tjahjono mengatakan, meningkatnya partisipasi peserta di MilkLife Soccer Challenge - Jakarta Seri 2 2024 menjadi angin segar dalam upaya mengembangkan sepak bola putri di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keikutsertaan para siswi pada perhelatan MilkLife Soccer Challenge - Jakarta Seri 2 2024 melambung lebih dari tiga kali lipat dibandingkan dengan seri pertama pada Mei lalu. Sebanyak 1.359 siswi dari 85 Sekolah Dasar (SD) di Jakarta dan sekitarnya sangat antusias mengikuti turnamen yang diinisiasi oleh MilkLife dan Bakti Olahraga Djarum Foundation tersebut.

MilkLife Soccer Challenge - Jakarta Seri 2 2024 berlangsung mulai Rabu (6/11/2024) hingga Ahad (10/11/2024) di Kingkong Soccer Arena & Stadion Atang Sutresna Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur. Mereka terbagi ke dalam 31 tim Kelompok Usia (KU) 10 dan 88 tim KU 12. Hal ini jauh meningkat dibanding Seri 1 yang hanya berisikan 9 tim KU 10 dan 25 tim KU 12 dengan total peserta 368 siswi.

Program Director MilkLife Soccer Challenge, Teddy Tjahjono mengatakan, meningkatnya partisipasi peserta di MilkLife Soccer Challenge - Jakarta Seri 2 2024 menjadi angin segar dalam upaya mengembangkan sepak bola putri di Indonesia. Tidak hanya di ibu kota, konsistensi adanya lonjakan besar tersebut juga terjadi kota-kota penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge lainnya seperti Surabaya, Bandung, Kudus, Yogyakarta, dan Solo.

"Bertambahnya jumlah peserta menjadi lebih dari tiga kali lipat di Jakarta menjadi sesuatu yang menggembirakan bagi kami sebagai penyelenggara. Dengan banyaknya jumlah peserta tentu akan meningkatkan probabilitas munculnya talenta-talenta besar untuk dapat terus dikembangkan," kata Teddy, Sabtu (9/11/2024).

Teddy melanjutkan, agar sepak bola putri Tanah Air dapat berprestasi dibutuhkan pembangunan infrastruktur yang lengkap dan pengembangan talenta yang dipupuk sejak usia dini. Inilah yang menjadi alasan MilkLife Soccer Challenge menyasar para siswi Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah sebagai langkah awal dalam upaya memajukan sepak bola putri Indonesia. 

"Kami tidak hanya konsisten untuk terus menyelenggarakan MilkLife Soccer Challenge di kategori usia 10 dan 12, tetapi bersama Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) juga sudah mempersiapkan roadmap di level usia 14, 16, 18, dan profesional agar sepak bola putri Indonesia akan melahirkan banyak pemain berkualitas," ujarnya.

Senada dengan itu, Asep Sunarya selaku Asisten Pelatih Kepala MilkLife Soccer Challenge menyatakan, hingga Sabtu (26/10/2024), sejumlah wajah baru berhasil menyedot perhatian tim pencari bakat setelah menunjukkan kemampuan memukau ketika bertanding di lapangan.

"Hal itu dapat terjadi karena adanya kerja keras dan keseriusan dari para siswi, guru, maupun pelatih yang turut andil dalam mempersiapkan tim sekolah sebaik mungkin agar mampu bersaing pada MilkLife Soccer Challenge - Jakarta Seri 2 2024," kata Asep.

Selan itu, ia berharap kerja keras yang ditunjukkan para peserta tidak berhenti hanya di turnamen ini saja. Ia berharap siswi-siswi yang ingin terus menempa kemampuan bermain sepak bola bisa terus dipertahankan dengan bergabung di Sekolah Sepak Bola (SSB).

MilkLife Soccer Challenge - Jakarta Seri 2 melakukan penyesuaian guna mengakomodir peningkatan jumlah peserta di kategori pertandingan 7x7 dengan diadakan babak kualifikasi terlebih dahulu untuk KU 12 sebelum bersaing di babak penyisihan grup yang berisikan 64 tim. Di KU 10 yang terdiri dari 31 tim langsung memainkan fase grup. Sementara itu, untuk kategori Skill Challenge, yakni dribbling, one on one, passing control, penalty shoot, dan shoot on target diterapkan sistem gugur.

Hadirnya MilkLife Socer Challenge di delapan kota bukan hanya memberikan fasilitas berupa turnamen sehingga bisa menjadi unjuk bakat di lapangan hijau, tetapi juga dimaksimalkan dengan dilakukan pemantauan bibit-bibit sarat talenta. Terdapat tim talent scouting yang secara serius mengamati bakat-bakat para peserta di setiap kotanya. Penilaian tim talent scouting tidak hanya dari penguasaan teknik dasar bermain sepak bola, tetapi juga bertumpu pada atletisme, postur tubuh, agility, kepercayaan diri, kerja sama tim, konsistensi, dan daya juang. 

Bakat-bakat yang terpilih akan mendapatkan kesempatan mengikuti MilkLife Extra Training. Pelatih Kepala MilkLife Soccer Challenge Timo Scheunemann yang memiliki lisensi kepelatihan UEFA A di Jerman sejak tahun 2007 secara langsung memberikan program pelatihan khusus tersebut dengan menargetkan peningkatan kemampuan dasar bermain sepak bola. Siswi-siswi terbaik juga dipersiapkan membentuk satu tim untuk bersaing melawan kota-kota lainnya di ajang MilkLife Soccer Challenge All-Stars KU 12 yang berlangsung di Supersoccer Arena Kudus pada awal 2025. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement