Senin 04 Nov 2024 10:25 WIB

Laporan: Balas Israel, Iran akan Gunakan Hulu Ledak Lebih Kuat

Iran dilaporkan akan menggunakan sebagian wilayah Irak untuk operasi militernya.

Rudal yang ditembakkan dari Iran terbang di atas Galilea Atas, Israel utara, 1 Oktober 2024.
Foto: EPA-EFE/ATEF SAFADI
Rudal yang ditembakkan dari Iran terbang di atas Galilea Atas, Israel utara, 1 Oktober 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Iran kemungkinan akan menggunakan hulu ledak yang lebih kuat dalam serangan balasan terhadap Israel dibandingkan dengan serangan sebelumnya. Demikian laporan Wall Street Journal (WSJ) dengan mengutip sejumlah sumber.

Para pejabat Iran dan Arab yang tidak disebutkan namanya itu menyampaikan kepada WSJ bahwa otoritas Iran tidak berencana membatasi tanggapan mereka pada rudal dan drone, seperti pada serangan sebelumnya. Menurut mereka, setiap rudal yang digunakan kali ini akan dilengkapi dengan hulu ledak yang lebih kuat.

Baca Juga

"Iran sedang merencanakan respons komprehensif dengan menggunakan hulu ledak yang lebih kuat dan senjata lain," kata pejabat Iran dan Arab yang mengetahui rencana pemerintah kepada media tersebut.

"Iran telah memberi tahu para diplomat Arab bahwa angkatan bersenjata konvensional negara itu akan terlibat dalam serangan balasan tersebut," tambah mereka.

Menurut laporan itu, keterlibatan angkatan reguler tidak berarti bahwa pasukan Iran akan dikerahkan. Namun Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), yang biasanya menangani isu keamanan Israel tidak akan bertindak sendirian dalam kasus ini.

Media itu juga mencatat dengan mengutip pejabat Iran lain yang tidak disebutkan namanya, bahwa Iran mungkin akan menggunakan wilayah Irak untuk sebagian operasi ini dan kemungkinan besar akan menargetkan sasaran militer Israel dengan lebih agresif dibandingkan sebelumnya.

"Militer kami kehilangan personel, jadi mereka perlu merespons," kutipan pejabat Iran anonim tersebut dalam publikasi tersebut.

Pejabat Iran anonim lainnya menyebut pemilihan presiden Amerika Serikat sebagai faktor lain yang mempengaruhi serangan balasan Iran terhadap Israel. Menurut sumber itu, Iran tidak ingin memengaruhi hasil pemilu melalui serangannya.

Para pejabat yang tidak disebutkan namanya dari Mesir, Bahrain, dan Oman mengatakan kepada WSJ bahwa diplomat Iran memberikan “gambaran umum” tentang serangan balasan itu setelah adanya peringatan yang dilontarkan dari pihak AS agar tidak 'terlibat dalam aksi balas dendam' dengan Israel.

Pada Sabtu (2/11), Axios melaporkan dengan mengutip sejumlah sumber, bahwa AS telah memperingatkan Iran bahwa mereka tidak akan dapat menghentikan Israel dari membalas jika Teheran menyerang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement