REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Museum Sumpah Pemuda, yang terletak di Jakarta Pusat, akan menjadi tuan rumah acara bertajuk "Cyber Security Bagi Praktisi di Dunia Industri" pada Sabtu, 2 November 2024 mendatang. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para praktisi industri terhadap ancaman keamanan siber yang semakin kompleks di era digital.
Tidak hanya tentang keamanan siber, kegiatan ini juga akan mengupas pentingnya deteksi dini dalam dunia kesehatan, khususnya dalam pencegahan kanker serviks.
Pada sesi utama bertajuk "Understanding Cyber Threats: What You Need to Know", menghadirkan Gunawan Witjaksono, selaku Rektor Cyber University. Ia akan memaparkan informasi terkini mengenai ancaman siber yang berkembang pesat.
"Pemahaman tentang strategi dan teknik identifikasi ancaman yang krusial bagi kalangan industri ini sangat penting. Semoga materi yang akan saya jelaskan nanti, bisa meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan para peserta menghadapi potensi risiko di dunia digital," katanya dalam keterangan rilis, Jumat (1/11/2024).
Selain topik keamanan siber, acara ini juga akan menghadirkan DR. dr. Unedo Hence Markus Sihombing, seorang Konsultan Onkologi Ginekologi dari RSUD Tarakan dan Fakultas Kedokteran UKRIDA Jakarta.
Dr. dr. Unedo akan membahas pentingnya deteksi dini kanker serviks, sebuah topik yang relevan bagi industri kesehatan dan masyarakat luas.
Topik ini menjadi sangat penting mengingat angka kasus kanker serviks yang masih tinggi di Indonesia dan pentingnya edukasi kesehatan secara menyeluruh.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Runs Group Management sebagai bagian dari komitmen untuk meningkatkan kapasitas dan pemahaman praktisi industri terhadap isu-isu kritis di lingkungan kerja mereka.
Melalui acara ini, Museum Sumpah Pemuda dan para penyelenggara berharap dapat memberikan kontribusi berarti bagi peningkatan kualitas SDM di sektor industri, baik dalam aspek keamanan siber maupun kesehatan.