Rabu 30 Oct 2024 16:44 WIB

Demi Bertahan di Tanah Airnya, Ribuan Orang di Gaza Terancam Dieksekusi oleh Zionis Israel

Tentara Israel terus melakukan serangan mematikan di Gaza Utara.

Kerabat warga Palestina yang syahid dalam serangan udara Israel berduka di rumah sakit Syuhada Al Aqsa di kota Deir Al Balah, Jalur Gaza tengah, 29 Oktober 2024.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Kerabat warga Palestina yang syahid dalam serangan udara Israel berduka di rumah sakit Syuhada Al Aqsa di kota Deir Al Balah, Jalur Gaza tengah, 29 Oktober 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, PALESTINA - Perwakilan tetap Palestina untuk PBB Riyad Mansour memperingatkan, ribuan warga Palestina di Gaza Utara menghadapi eksekusi massal karena menolak meninggalkan tanah dan rumah mereka. Riyad Mansour menyampaikan hal itu di dalam sesi Dewan Keamanan PBB yang membahas situasi di Timur Tengah, serta mengkritik mereka yang terus melindungi Israel, pihak yang dianggap sebagai penindas warga Palestina.

Dalam paparannya tentang kondisi di Gaza, khususnya di bagian utara, Mansour mengatakan bahwa “ratusan ribu warga Palestina berisiko mati seketika dan menghadapi eksekusi karena menolak meninggalkan tanah mereka.”

Baca Juga

“Warga Palestina dikepung dan menjadi sasaran pengeboman serta kelaparan. Mereka tahu jika meninggalkan wilayah mereka, mereka tidak akan diizinkan untuk kembali,” kata dia, Rabu (30/10/2024).

Tentara Israel terus melakukan serangan mematikan di Gaza Utara sejak 5 Oktober dengan dalih mencegah kelompok Hamas bangkit kembali di tengah pengepungan wilayah tersebut. Namun, warga Palestina meyakini, Israel ingin menduduki wilayah itu dan memaksa penduduknya untuk pindah.

Mansour menegaskan bahwa rakyat Palestina “tidak dapat memahami bagaimana para penindas mereka (Israel) terus mendapat perlindungan sementara korban Palestina ditinggalkan begitu saja.”

“Saat kami berupaya mengakhiri impunitas Israel, negara tersebut terus melakukan kejahatan demi kejahatan, menantang seluruh negara dan PBB,” katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement