REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dan Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi (APIK) menyelenggarakan Konferensi Penyiaran Indonesia 2024. Acara yang digelar di kompleks UMJ ini menghadirkan sejumlah pembicara dari dalam maupun luar negeri.
Dalam sambutannya, Ketua KPI Ubaidillah mengatakan, pihaknya menggelar Konferensi Penyiaran Indonesia sebagai agenda rutin tahunan sejak 2019. Melalui forum ini, KPI membuka ruang diskusi dengan para ahli dan praktisi penyiaran, baik dari dalam maupun luar Indonesia, demi menguatkan ekosistem penyiaran nasional.
"Setidaknya terdapat dua tujuan besar yang ingin diwujudkan kegiatan ini, yaitu untuk memberikan updates dan tukar informasi terkait perkembangan industri penyiaran digital global melalui para narasumber serta pemakalah yang hadir di sini," ujar Ubaidillah di Auditorium KH Ahmad Azhar Basyir, kampus UMJ, Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (30/10/2024).
Komisioner KPI Amin Shabana mengatakan, konferensi internasional ini berhasil mengumpulkan 139 paper dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Malaysia, India, China, dan Australia. Forum ini juga menghadirkan Wakil Ketua Komisi I DPR-RI Ahmad Heryawan (Aher) dan akademisi dari University of Philippines, Dr Daphne-Tatiana.
Aher mengatakan, parlemen terus berkomitmen untuk menguatkan ekosistem digital di Indonesia. Dalam waktu dekat, Komisi I DPR-RI akan melakukan rapat kerja dan rapat dengar pendapat dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) maupun KPI. Ini untuk memastikan peta jalan digitalisasi penyiaran berjalan dengan baik. Termasuk dalam hal ini, rencana revisi UU Penyiaran, yang kini sudah berusia lebih dari dua dekade.
"Mudah-mudahan kami bisa menuntaskan Rancangan Undang-Undang Perubahan UU Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Rektor UMJ Prof Dr Ma'mun Murod mengapresiasi penyelenggaraan konferensi internasional ini. Ia berharap, pelbagai pemikiran dan ide-ide segar dapat lahir dari forum ini untuk perkembangan ekosistem penyiaran dan dunia digital Tanah Air.
"Kami berharap, beragam temuan ilmiah pada forum ini menjadi kontribusi nyata dan referensi fundamental yang berdampak signifikan terhadap pengembangan keilmuan dan praktik dalam dunia penyiaran," kata Rektor UMJ.