Senin 28 Oct 2024 15:02 WIB

Beri Dukungan ke Supriyani, Ratusan Guru Baca Surah Yasin di Depan PN Andoolo

Sidang guru Supriyani di PN Andoolo hari ini beragendakan pembacaan eksepsi.

Sejumlah guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) membentangkan spanduk dukungan kepada guru honorer SDN 4 Baito, Supriyani yang menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Andoolo, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Kamis (24/10/2024). Dukungan tersebut diberikan kepada Supriyani yang menjalani sidang perkara yang menimpanya terkait dengan tuduhan penganiayaan kepada salah seorang siswanya di SDN 4 Baito, Konawe Selatan.
Foto: ANTARA FOTO/La Ode Muh Deden Saputra
Sejumlah guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) membentangkan spanduk dukungan kepada guru honorer SDN 4 Baito, Supriyani yang menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Andoolo, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Kamis (24/10/2024). Dukungan tersebut diberikan kepada Supriyani yang menjalani sidang perkara yang menimpanya terkait dengan tuduhan penganiayaan kepada salah seorang siswanya di SDN 4 Baito, Konawe Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, KONAWE SELATAN -- Ratusan guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menggelar demo dengan membaca Surah Yasin di Depan Pengadilan Negeri Andoolo, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Senin (28/10/2024), untuk mendukung Supriyani, guru honorer SDN 4 Baito. Para guru datang membawa payung dan pengeras suara.

Mereka datang berdemonstrasi dengan duduk bersila di depan PN Andoolo, Kabupaten Konawe Selatan, lalu membuka Al Quran dan membaca Surah Yasin. Hal ini sebagai bentuk solidaritas kepada Supriyani, terdakwa kasus dugaan penganiayaan terhadap siswa inisial D, yang menjalani sidang kedua pada hari ini.

Baca Juga

Salah seorang koordinator lapangan PGRI Konawe Selatan, Kamirun mengatakan bahwa ratusan guru yang tergabung dalam PGRI itu serentak membacakan Surah Yasin untuk memohon doa kepada Allah SWT agar guru honorer SDN 4 Baito Supriyani dibebaskan dari jeratan hukum.

"Ayo rekan-rekan guru yang hadir hari ini di Pengadilan Negeri Andoolo untuk bersama-sama membacakan doa dan Surah Yasin demi kebebasan dari hukum saudara kita Supriani," kata Kamirun.

Kamirun menambahkan bahwa kehadiran ratusan guru di depan PN Andoolo itu tidak lain hanya untuk mengawal dan menuntut aparat penegak hukum segera membebaskan Supriyani.

"Perlu diketahui, Supriyani seorang guru, mengajar demi mencerdaskan anak bangsa, tetapi yang didapatkan Supriyani justru berbanding terbalik dengan pengabdian selama ini sebagai guru honorer yang hanya digaji Rp300 per bulan," ujarnya.

Kamirun juga menjelaskan bahwa PGRI Kabupaten Konawe Selatan berkomitmen untuk terus mengawal dan mendampingi Supriyani sampai betul-betul bebas dan nama baiknya dipulihkan. "Selain dibebaskan, kami juga menuntut agar nama baik Supriyani dipulihkan," jelasnya.

Saat ini guru honorer SDN 4 Baito Supriyani menjalani sidang kedua di PN Andoolo dengan dakwaan yang dibacakan jaksa penuntut umum terkait dengan tuduhan penganiayaan kepada seorang anak polisi di Polsek Baito.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement