REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Suara ledakan yang terdengar di Teheran, Iran pada Sabtu (26/10/2024) dini hari waktu lokal, berasal dari operasi pertahanan udara. Hal itu menurut stasiun TV pemerintah Iran pada Sabtu yang mengutip sumber-sumber keamanan.
Sejak Jumat (25/10/2024) malam, Fars memberitakan bahwa sejumlah ledakan terdengar di ibu kota Iran tersebut. Kantor berita itu tidak memberikan keterangan lebih lanjut. Sumber lain mengatakan, pertahanan udara Iran bisa mengintersep serangan dari luar.
Baca: Pertama Kali Kapal Perang RI Bersandar di Kepulauan Solomon
Beberapa saat kemudian, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan, pihaknya telah menyerang target-target militer Iran sebagai balasan atas serangan Iran sebelumnya terhadap negara Zionis itu. Informasi soal serangan terhadap target-target militer Iran juga dibenarkan oleh stasiun TV resmi Israel, Kan, tetapi tanpa penjelasan lebih lanjut.
Pada 1 Oktober 2024, Iran meluncurkan serangan rudal besar-besaran ke Israel untuk kedua kalinya dalam sejarah dan menyebutnya sebagai tindakan membela diri. Menurut Israel, sebagian besar dari sekitar 180 rudal balistik yang ditembakkan Iran berhasil dicegat dan serangan itu tidak menelan korban jiwa.
Iran mengeklaim bahwa serangan mereka mengenai target militer Israel. Sedangkan Israel mengaku hanya menderita kerusakan "minimal" dan berjanji untuk membalasnya, sebagaimana dilaporkan Sputnik.
Sementara itu, dalam video di berbagai kanal media sosial, situasi Kota Teheran terlihat tenang. Pun aktivitas penumpang di Bandara Imam Khomeini di pinggiran Teheran juga berlangsung normal.