REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL- Afrika Selatan dan Palestina akan "selalu bersama", kata Presiden Afsel Cyril Ramaphosa kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Rabu (24/10/2024)psaat mereka bertemu di sela-sela KTT BRICS di Kazan, Rusia.
Afsel adalah salah satu pendiri BRICS, blok ekonomi yang mengundang Palestina dalam KTT ke-16 itu.
Menurut pernyataan kantor Ramaphosa, kedua pemimpin membahas peluang memperkuat hubungan politik dan ekonomi yang sejalan dengan kepentingan nasional dan prioritas kebijakan luar negeri Afsel.
"Kami baik-baik saja saat Anda baik-baik saja, dan Anda selalu bersama kami," kata Abbas kepada Ramaphosa.
"Ya, tentu... tentu, tanpa keraguan," jawab Ramaphosa, seraya menegaskan kembali dukungan negaranya terhadap Palestina.
"Kita akan selalu bersama," kata dia menambahkan, seperti terlihat dalam rekaman video pertemuan itu.
Sebelumnya, saat berpidato di KTT BRICS, Ramaphosa mengatakan bahwa negara-negara di dunia “bertanggung jawab untuk tidak mendanai atau memfasilitasi” genosida Israel terhadap warga Palestina.
“Saat dunia menyaksikan penderitaan rakyat Palestina yang terus berlanjut, Afrika Selatan terdorong untuk menyuarakan semangat solidaritas,” katanya.
Afsel mengajukan kasus ke Mahkamah Internasional (ICJ) pada akhir 2023 yang menuduh Israel gagal memenuhi komitmennya terhadap Konvensi Genosida 1948.
Sejumlah negara, termasuk Turki, Nikaragua, Palestina, Spanyol, Meksiko, Libya, dan Kolombia, bergabung dalam kasus tersebut, yang akan mulai disidangkan pada Januari.
BACA JUGA: Jamuan Makan Malam Terakhir, Perpisahan Mengenaskan Pasukan Elite Golani Israel
Sebelumnya pada Mei, ICJ memerintahkan Israel untuk menghentikan agresinya di Kota Rafah, Gaza selatan.
Panel yang beranggotakan 15 hakim itu telah tiga kali mengeluarkan perintah untuk meringankan penderitaan penduduk di daerah kantong Palestina yang diblokade Israel itu, di mana jumlah korban tewas telah menembus angka 42.700 orang.