REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi Partai Golkar Dave Akbarshah Fikarno Laksono mengatakan bahwa partainya mendapatkan jatah delapan kursi menteri di Kabinet Merah Putih pemerintahan Presiden Prabowo Subianto karena lobi-lobi politik yang dilakukan oleh Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia.
"Pak Bahlil dengan kemampuan beliau melakukan lobi berhasil meyakinkan para mitra-mitra koalisi dan khususnya Presiden untuk menempatkan kader-kader Golkar dengan jumlah yang cukup signifikan," kata Dave di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.
Hal itu disampaikannya ketika dikonfirmasi perihal pernyataan Bahlil yang menyebut Partai Golkar mendapatkan jatah delapan kursi menteri di Kabinet Merah Putih karena 'tukar guling' dengan memberikan jatah kursi Ketua MPR RI kepada Partai Gerindra.
Pernyataan Bahlil tersebut disampaikan saat memberikan sambutan pada acara Hari Ulang Tahun Ke-60 Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (21/10).
Menurut dia, pemberian jatah kursi Ketua MPR RI dari Partai Golkar yang pada periode sebelumnya dijabat oleh Bambang Soesatyo kepada Partai Gerindra hingga dijabat oleh Ahmad Muzani telah melalui suatu konsensus.
"Nah karena sudah terjadi, saya buka semuanya saja," kata Bahlil.
Diketahui, delapan kader Partai Golkar yang duduk sebagai menteri dalam Kabinet Merah Putih, yakni:
1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto 2. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita
3. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia
4. Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid
5. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nusron Wahid
6. Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji
7. Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Maman Abdurahman 8. Menteri Pemuda dan Olahraga Ario Bimo Nandito Ariotedjo