Rabu 16 Oct 2024 13:40 WIB

Kekalahan Indonesia Akibat STY yang Masih Suka Bereksperimen Aneh Vs Taktik Klasik China

Shin Tae-yong mengaku tak menduga China menerapkan taktik klasik kick and rush.

Pemain timnas Indonesia memberikan salam kepada suporter Indonesia seusai melawan China pada pertandingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 di Qingdao Youth Football Stadium, China, Selasa (15/10/2024). Indonesia kalah dengan skor 1-2.
Foto: CFOTO/Sipa USA
Pemain timnas Indonesia memberikan salam kepada suporter Indonesia seusai melawan China pada pertandingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 di Qingdao Youth Football Stadium, China, Selasa (15/10/2024). Indonesia kalah dengan skor 1-2.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Fitriyanto, Antara

Timnas Indonesia untuk kali pertama kalah dalam putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Grup C usai takluk dari China, 1-2 di Stadion Sepak Bola Pemuda Qingdao, Selasa (15/10/2024) malam. Gol Thom Haye pada menit ke-86 tak sanggup menghindarkan Indonesia dari kekalahan perdananya setelah China yang tampil efektif pada babak pertama melesatkan dua gol melalui Baihelamu Abuduwaili pada menit ke-21 dan Zhang Yuning pada menit ke-44.

Baca Juga

Untuk laga melawan China, pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong melakukan empat perubahan pada susunan sebelas pemain pertamanya dari laga melawan Bahrain pekan lalu. Shayne Pattynama, Asnawi Mangkualam, Nathan Tjoe-A-On, dan Witan Sulaeman bermain sejak awal. Keempat pemain itu menggantikan Jordi Amat, Sandy Walsh, Thom Haye, dan Malik Risaldi.

Bermain di kandang sendiri, China mengandalkan serangan balik cepat dan bola mati. Strategi yang diterapkan Dragon Team itu menuai hasil pada menit ke-21 ketika menjebol gawang Indonesia melalui Baihelamu Abuduwaili.

Gol Abuduwaili tercipta setelah rekannya, Shenglong Jiang, memanfaatkan kesalahan koordinasi dari dua pemain Indonesia, Shayne Pattynama dan Ivar Jenner. Berawal dari sebuah tendangan bebas, pemain China memenangi duel melawan Jay Idzes. Bola lalu mengarah ke samping kiri gawang Maarten Paes, namun tidak membahayakan.

Shayne dan Ivar lalu memilih menunggu bola untuk keluar lapangan untuk menghasilkan tendangan gawang. Namun, sayangnya, pressing agresif dari Jiang luput dari perhatian kedua pemain.

Jiang berhasil mencuri bola untuk kemudian mengarahkannya kepada Abuduwaili yang berdiri tak terkawal di depan gawang. Sontekan pertama dari Abuduwaili lalu membuat Maarten tak dapat berbuat banyak. China pun unggul 1-0.

Adapun gol kedua China terjadi pada menit ke-44 melalui Yuning Zhang. Zhang mencetak gol setelah menerima umpan terobosan dari rekannya, Zunyi Gao. Zhang yang berhasil menghindari kawalan Mees Hilgers dan kemudian tak kesulitan menaklukkan Maarten untuk kedua kalinya.

Pada babak kedua, Shin melakukan perubahan cepat dengan memasukkan Rizky Ridho, Thom Haye, dan Marselino Ferdinan untuk menggantikan Shayne, Mees, dan Witan. Perubahan ini membuat posisi Nathan yang semula mendampingi Ivar di tengah, di geser menjadi bek kiri.

Namun, perubahan yang dilakukan Shin tak berjalan dengan cepat. Tim Garuda memang lebih memegang kendali permainan, tapi peluang terbaik baru didapatkan pada menit ke-68 ketika dari sisi kanan, Marselino memberikan umpan tarik ke kotak penalti . Namun, bola yang ditujukan kepada Struick lambat disambut oleh striker Brisbane Roar tersebut.

Indonesia kemudian baru mendapatkan peluang berbahaya lagi pada menit ke-80 melalui Nathan. Namun, tendangan keras jarak dekatnya masih menyamping dari sisi gawang China.

Shin melakukan perubahan terakhir pada menit ke-86 dengan memasukkan Pratama Arhan dan Malik Risaldi untuk menggantikan Asnawi Mangkualam dan Ivar Jenner. Perubahan itu langsung dibayar tuntas oleh Arhan yang mengawali proses gol untuk Indonesia pada menit ke-86. Lemparan ke dalamnya membuat pemain China tak sempurna menghalau bola.

Bola kemudian jatuh di kaki Thom Haye yang langsung dihantam oleh gelandang 29 tahun itu dan membuat Dalei tak berkutik di bawah mistar gawang. Indonesia memperkecil kedudukan menjadi 1-2.

Jay Idzes dan kawan-kawan terus menggempur pertahanan China. Namun, usaha demi usaha yang dilakukan menemui hasil buntu. Skor 2-1 untuk keunggulan China bertahan hingga akhir laga.

Kekalahan ini tak mengubah posisi kedua tim dalam klasemen Grup C. Indonesia tetap posisi kelima dengan tiga poin, unggul selisih gol dari China di dasar klasemen dengan koleksi poin sama.

Jepang yang bermain imbang 1-1 melawan Australia di Stadion Saitama hari ini masih memimpin klasemen dengan 10 poin. Dengan menyisakan enam laga lagi, peluang kedua tim lolos langsung ke Piala Dunia 2026 sebagai juara grup dan runner-up atau merebutkan tiket tersisa pada putaran keempat sebagai peringkat tiga dan empat di putaran ketiga masih terbuka lebar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement