Ahad 13 Oct 2024 10:52 WIB

Tengkorak Manusia di Hutan Desa Kapuas Diduga Mahasiswa ULM yang Hilang, Ini Buktinya

Polisi masih melakukan penyelidikan terhadap penemuan tengkorak tersebut.

Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Jafkhairi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA KAPUAS  -- Warga Desa Sei Ahas, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah digegerkan dengan penemuan tengkorak manusia di hutan desa setempat. Tengkorak itu diduga merupakan mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang hilang pada Mei 2024.

“Sabar mas, kami masih di hutan menuju arah TKP (tempat kejadian perkara),” kata Kapolsek Mentangai AKP Untung Basuki dengan singkat saat dihubungi di Kuala Kapuas, Sabtu (12/10) malam.

Baca Juga

Sementara berdasarkan informasi yang dihimpun, penemuan sesosok tengkorak manusia dalam posisi terletang tersebut pertama kali saat masyarakat melakukan perintisan jalan di wilayah hutan penghijauan PT. Asmin di Desa Sei Ahas, pada Sabtu pagi sekitar pukul 07.45 WIB.

Tengkorak manusia tersebut diduga merupakan mahasiswa ULM Banjarmasin yang dikabarkan hilang sejak lima bulan lalu, tepatnya pada Kamis (2/5/2024) dan bernama Aditya Dharma Santosa.

Saat ditemukan sesosok tengkorak manusia itu masih mengenakan pakaian kaos warna merah dan celana jeans yang mirip dikenakan oleh korban Aditya saat dilaporkan hilang di hutan itu, serta diperkuat juga dengan adanya sejumlah barang yang ditemukan di sekitar lokasi yang sama persis dengan milik mahasiswa ULM tersebut.

Masyarakat pun langsung melaporkan penemuan sesosok tengkorak manusia yang diduga berjenis kelamin laki-laki itu kepada pihak yang berwajib.

Belum ada keterangan resmi lebih lanjut dari pihak kepolisian terkait penemuan tengkorak manusia tersebut.

Sebelumnya, seorang mahasiswa ULM Banjarmasin bernama Aditya Dharma Santosa dilaporkan hilang usai melakukan kegiatan geotagging di Desa Sei Ahas, Kecamatan Mantangai, bersama-sama dengan rekannya, pada 2 Mei 2024.

Upaya pencarian dilakukan oleh Tim Gabungan baik dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Palangka Raya, BPBD Kapuas, TNI/ Polri, relawan dan masyarakat setempat, namun tidak membuahkan hasil sampai akhirnya upaya pencarian dihentikan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement