Ahad 06 Oct 2024 17:25 WIB

Tentara Lebanon Ingatkan Warga Waspada Situs Jebakan Spionase Israel

Israel ingin mengumpulkan berbagai informasi dan data intelijen dari Lebanon.

Kerusakan terlihat di dalam bengkel mobil yang terkena roket yang ditembakkan dari Lebanon di Kiryat Shmona, Israel utara, Jumat, 4 Oktober 2024.
Foto: AP Photo/Leo Correa
Kerusakan terlihat di dalam bengkel mobil yang terkena roket yang ditembakkan dari Lebanon di Kiryat Shmona, Israel utara, Jumat, 4 Oktober 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT  -- Tentara Lebanon pada Sabtu (5/10) memperingatkan soal upaya Israel untuk menjebak warga Lebanon agar mengunjungi situs-situs yang ditujukan bagi kegiatan spionase dan pengumpulan informasi.

"Dalam situasi serangan brutal yang terus dilancarkan oleh musuh Israel di berbagai wilayah Lebanon, musuh ini beralih menyebarkan konten media di beberapa platform media sosial, termasuk video, tautan, dan aplikasi," tulis tentara Lebanon di platform X.

Baca Juga

Langkah Israel itu, menurut militer Lebanon, bertujuan untuk menarik warga ke situs-situs yang dirancang untuk kegiatan spionase dan pengumpulan informasi intelijen.

Militer memperingatkan masyarakat Lebanon tentang bahaya terlibat dengan konten itu, dengan menekankan potensi dampak hukum serta risiko keamanan yang dapat membahayakan negara dan masyarakat.

Peringatan tersebut muncul kekhawatiran meningkat di Lebanon terkait dugaan pelanggaran keamanan oleh Israel melalui jaringan spionase lokal.

Hizbullah dan Israel terlibat dalam peperangan lintas perbatasan sejak Israel mulai menggempur Jalur Gaza. Gempuran Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 41.800 korban, sebagian besar wanita dan anak-anak, setelah kelompok perlawanan Palestina, Hamas, menyerbu ke Israel pada Oktober 2023.

Sementara itu, menurut pihak berwenang Lebanon, sedikitnya 2.036 orang tewas dalam serangan Israel. Selain itu, lebih dari 9.500 orang terluka  dan 1,2 juta lainnya mengungsi.

Masyarakat internasional telah memperingatkan bahwa serangan Israel di Lebanon dapat memperburuk konflik Gaza menjadi perang regional yang lebih luas. Sumber: Anadolu

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement