Presiden Jokowi dalam beberapa kesempatan terakhir kala kunjungan ke daerah, mengucapkan permintaan maaf ketika menemui masyarakat. Tindakan itu diklaim sebagai bentuk kerendahan hati.
Deputi Protokol dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana menjelaskan, Presiden Jokowi memang tak bisa sempurna selama mengemban amanah sebagai RI 1. Karena itu, kadang kala Jokowi sebagai manusia punya kesalahan.
"Presiden Joko Widodo telah menunjukkan sikap kerendahan hati dan keberanian untuk meminta maaf secara langsung atas kekurangsempurnaan selama masa jabatannya," kata Yusuf kepada wartawan di Jakarta, Jumat.
Yusuf menyebut, serangkaian permohonan maaf itu menunjukkan keseriusan Jokowi dalam refleksi atas kebijakan yang sudah dilakukan. Dia mengeklaim, tindakan bosnya itu tergolong sebagai sikap kenegarawanan.
"Ini merupakan sikap yang menunjukkan integritas, kenegarawanan, dan kepedulian yang mendalam terhadap tanggung jawab yang diemban sebagai kepala negara," ucap Yusuf.
Yusuf meyakini, permintaan maaf Jokowi kepada publik pun termasuk menunjukan rasa empati. Yusuf menganggap, hal itu ialah bentuk komitmen Jokowi yang transparansi dan akuntabilitas dalam 10 tahun kepemimpinannya.