REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Serangan udara terbaru yang diluncurkan rezim Zionis di Lebanon telah menutup rute evakuasi penting antara Lebanon dan Suriah. Pendudukan Israel semakin agresif terhadap Lebanon, menargetkan Lembah Bekaa, Baalbek-Hermel, Lebanon Selatan, pinggiran selatan Beirut serta jalan yang menghubungkan perbatasan antara Lebanon dan Suriah di penyeberangan Masnaa dan Jdeidet Yabous, menurut laporan jaringan berita Al Mayadeen yang berbasis di Beirut, Jumat (4/10/2024).
Akibatnya, lalu lintas antara Suriah dan Lebanon terhenti di kedua arah. Serangan Israel juga mengenai Kota Nabi Shayth di Bekaa, timur Lebanon, dan menyasar dataran tinggi Janta.
Di wilayah Selatan, pesawat tempur juga menyerang Kota Aitat. Rezim zionis melancarkan serangan udara besar-besaran sejak 23 September, yang katanya menargetkan lokasi Hizbullah di seluruh Lebanon. Akibatnya, lebih dari 1.100 orang tewas dalam aksi tersebut, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.
Kelompok Hizbullah pun membalas perbuatan Israel dengan meluncurkan berbagai serangan terhadap posisi Israel di wilayah pendudukan utara. Dalam beberapa hari terakhir, Hizbullah juga menembakkan ratusan roket yang menargetkan posisi-posisi vital Israel.