Jumat 04 Oct 2024 07:31 WIB

Saat Abu Janda Nyinyir, Menlu Retno Justru Raih Penghargaan Mujahidah Diplomasi Award

Permadi Arya bertanya-tanya, mengapa Menlu Retno tak kecam Iran yang serang Israel.

Rep: Thr/Kamran/ Red: Teguh Firmansyah
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menganugerahkan MUI Peace Mujahid Award kepada Jusuf Kalla dan MUI Diplomacy Mujahidah Award kepada Retno Marsudi, Kamis (3/10/2024)..
Foto: MUI
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menganugerahkan MUI Peace Mujahid Award kepada Jusuf Kalla dan MUI Diplomacy Mujahidah Award kepada Retno Marsudi, Kamis (3/10/2024)..

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat media sosial Permadi Arya atau akrab disapa Abu Janda berulang kali 'nyinyir' terhadap sikap Menteri Luar Negeri RI Retno P Marsudi. Terakhir, Abu Janda menyindir Retno yang tidak mengutuk serangan Iran terhadap Israel. Demikian juga saat Hamas menembakkan Roket ke Israel.

"Bu Retno ke mana yak, saat Iran ngebom Israel enggak ada ya bu Retno mengutuk," katanya menyindir.

Baca Juga

Abu Janda hanya satu dari segelintir orang yang kerap mencibir ke Retno. Meski pada faktanya, Menlu Retno dikenal memiliki sikap tegas dalam membela kemerdekaan bangsa Palestina. Berulangkali ia mengecam agresi semena-mena Israel terhadap bangsa Palestina, termasuk saat Zionis membombardir Jalur Gaza.

Sikap tegas itulah yang membuat ia mendapat banyak pujian di dalam negeri. Bahkan, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menerima penghargaan "Mujahidah Diplomasi Award" dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Kamis (3/10/2024).

Penghargaan tersebut dianugerahkan sebagai apresiasi atas komitmen Retno dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina."Penghargaan ini adalah pengingat bahwa perjuangan untuk Palestina adalah perjuangan kita bersama," ujar Menlu Retno dalam pidato sambutannya di Hotel Sahid, Jakarta Pusat.

Retno bersyukur perjuangan diplomasi Indonesia untuk Palestina memperoleh dukungan besar dari masyarakat Tanah Air. "MUI dan Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) termasuk mitra penting dalam perjuangan tersebut," ucapnya.

Menlu mengatakan, isu Palestina sangat kental diangkat di dunia internasional. Dia mengungkapkan, saat menghadiri Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat (AS), pekan lalu, terdapat dua fokus yang diperjuangkan Indonesia terkait isu Palestina. Pertama, menggalang pengakuan negara-negara terhadap kedaulatan Palestina. Kedua, mendorong implementasi Resolusi Majelis Umum PBB yang menyerukan Israel mengakhiri aktivitas ilegalnya di Palestina.

"Indonesia termasuk di garis depan dalam membela perjuangan Palestina. Diplomasi Indonesia memilih untuk berpihak membela keadilan dan kemanusiaan, membela yang benar, against all odds," kata Retno.

Menlu menambahkan, tak hanya membela perjuangan Palestina di arena global, Indonesia juga turut terlibat aktif dalam membantu kehidupan masyarakat Palestina.

"Selama sepuluh tahun terakhir, selain bantuan pemerintah dan masyarakat Indonesia yang sangat besar, kita juga salurkan 189 capacity building kepada lebih dari 2.000 beneficiaries Palestina. Dan tentunya pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza," ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement