Senin 30 Sep 2024 18:04 WIB

Begini Penampakan Dampak 85 Bom Penembus Bunker Israel yang Membunuh Hassan Nasrallah

Hassan Nasrallah gugur syahid dalam serangan Israel

Orang-orang memeriksa lokasi pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah di pinggiran selatan Beirut, Ahad, 29 September 2024.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Lokasi pembunuhan Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah menunjukkan sebuah kawah yang dalam dan kehancuran yang meluas di daerah tersebut.

Tentara Israel mengumumkan pada Sabtu bahwa mereka telah berhasil membunuh Nasrallah dalam sebuah serangan udara pada hari Jumat oleh jet tempur F-35 Israel di sebuah lokasi di daerah Haret Hreik di pinggiran selatan Beirut, benteng utama Hizbullah, dan kemudian Hizbullah mengakui pembunuhan Sekretaris Jenderalnya.

Baca Juga

Menurut rekaman itu, kawah yang ditinggalkan oleh serangan itu sangat dalam, mencerminkan kekuatan bahan peledak yang digunakan dan kemampuannya menembus benteng pertahanan.

Rekaman itu juga menunjukkan sejumlah bangunan yang rata dengan tanah, di samping masih adanya asap di beberapa bagian daerah yang menjadi sasaran.

Link rekaman tersebut bisa diakses di sini: aljazeera.net

Radio militer Israel mengatakan bahwa pesawat-pesawat dari Skuadron ke-69 menjatuhkan sekitar 85 bom penghancur bunker seberat satu ton bahan peledak dalam operasi pembunuhan Nasrallah.

Surat kabar Israel Yediot Ahronot melaporkan bahwa informasi yang digunakan oleh angkatan udara berasal dari Divisi Intelijen Militer, khususnya Unit 8200.

Sementara itu, New York Times mengutip para pejabat Israel yang mengatakan bahwa lokasi pemimpin Hizbullah itu telah dilacak selama beberapa bulan sebelum pembunuhan, dan bahwa keputusan untuk membunuhnya diambil minggu lalu ketika para pemimpin Israel merasa bahwa peluang untuk menargetnya dan bersembunyi di lokasi yang berbeda semakin kecil.

Menurut para pejabat Israel, pembunuhan Nasrallah telah direncanakan pekan lalu.

Surat kabar Israel Yediot Ahronot melaporkan bahwa informasi yang digunakan oleh angkatan udara berasal dari Divisi Intelijen Militer, khususnya Unit 8200.

Sementara itu, New York Times mengutip para pejabat Israel yang mengatakan bahwa lokasi pemimpin Hizbullah itu telah dilacak selama beberapa bulan sebelum pembunuhan, dan bahwa keputusan untuk membunuhnya diambil pekan lalu ketika para pemimpin Israel merasa bahwa peluang untuk menargetnya dan menghilangkannya di lokasi yang berbeda semakin kecil. Menurut para pejabat Israel, pembunuhan Nasrallah telah direncanakan pekan lalu.

Pemimpin tertinggi... 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement