Jumat 27 Sep 2024 20:15 WIB

Blusukan ke Pasar Serdang Kemayoran, 'Kenalkan, Saya Suswono, Cawagubnya Ridwan Kamil'

Suswono memaparkan program pemberian anggaran untuk setiap RW sebesar Rp 200 juta.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Mas Alamil Huda
Ridwan Kamil-Suswono memberikan orasi saat deklarasi kampanye damai untuk Pilgub Jakarta 2024 di Museum Fatahilah, Kota Tua, Jakarta, Selasa (24/09/2024).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Ridwan Kamil-Suswono memberikan orasi saat deklarasi kampanye damai untuk Pilgub Jakarta 2024 di Museum Fatahilah, Kota Tua, Jakarta, Selasa (24/09/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil gubernur (cawagub) Jakarta Suswono melakukan blusukan ke Pasar Serdang, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (27/9/2024) sore. Dalam kunjungan itu, cawagub nomor urut 1 tersebut memperkenalkan diri sebagai pasangan Ridwan Kamil di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.

"Kenalkan saya Suswono, calon wakil gubernur-nya Ridwan Kamil," kata dia kepada pedagang di Pasar Serdang, Jumat (27/9/2024).

Baca Juga

Selain memperkenalkan diri, Suswono juga memaparkan program pemberian anggaran untuk setiap RW di Jakarta sebesar Rp 200 juta per tahun. Anggaran itu dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan lingkungan secara mandiri dengan musyawarah.

"Kalau pasangan Rido (Ridwan Kamil-Suswono) menang, satu RW dibekali Rp 200 juta. Tiap RW rundingan bersama, kalau adalah masalah got diprioritasin agar lancar. Insyaallah. Yang penting dimusyawarahkan," kata Suswono.

Tak hanya memperkenalkan diri dan menjual program kampanye, Suswono juga mendengarkan aspirasi dari para pedagang di Pasar Serdang. Ia juga memantau kondisi para pedagang yang berjualan di pasar itu.

Berdasarkan pantauan Republika, sejumlah pedagang di pasar itu berjualan di pinggir jalan. Keberadaan para pedagang di pinggir jalan tersebut sempat dipertanyakan oleh Suswono karena dianggap mengganggu kelancaran lalu lintas.

Sementara itu, ketika Suswono berjalan ke dalam pasar, para pedagang mengeluhkan keberadaan pedagang yang berjualan di luar pasar. Kepada Suswono, para pedagang itu mengeluh sepi pembeli karena masyarakat lebih memilih berbelanja di luar.

"Di dalam sepi. Kami minta pertolongan sama Bapak mengatasi ini. Di sana uang enggak masuk ke kantor, di sini Rp 370 per bulan sewa kios. Belum sama listrik. Di luar bayar sama preman," kata salah satu pedang itu kepada Suswono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement