Kamis 26 Sep 2024 17:34 WIB

Detail Hasil Autopsi Ulang Jasad Afif Maulana Dirilis, Ini Kesimpulan dari PDFMI

Jasad Afif Maulana ditemukan di bawah jembatan Kuranji, Kota Padang pada 9 Juni 2024.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Andri Saubani
Petugas kepolisian mengawal proses pembongkaran kuburan jasad Afif Maulana, saat proses ekshumasi di Padang, Sumatera Barat, Kamis (8/8/2024). Polda Sumbar mengabulkan permintaan keluarga remaja SMP yang tewas diduga dianiaya polisi itu dengan melakukan ekshumasi atau penggalian kubur dan autopsi ulang di Instalasi Forensik RSUP M Djamil Padang untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Foto:

Sebelumnya, ada dua versi penyebab kematian anak AM. Kapolda Sumbar Irjen Suharyono, dalam penyampaian resmi pihaknya meyakini, anak AM tewas lantaran terpeleset, jatuh melompat dari ketinggian lebih dari 20-an meter di Jembatan Kuranji saat akan ditangkap kepolisian, pada Ahad (9/6/2024) subuh.

Bocah tersebut, dikatakan Suharyono, salah-satu dari 18 anak-anak remaja yang ditangkap oleh Sabhara Polda Sumbar, pada saat pencegahan aksi tawuran di Kota Padang. Dan Afif, diyakini oleh Kapolda, adalah salah-satu pelajar yang diduga akan tawuran.

Keyakinan Kapolda setelah tim penyidik membongkar isi percakapan WhatsApp (WA) dari ponsel milik anak AM. “Dan itu baru bikin kami kaget, wah, ternyata Afif (AM) itu sudah ada percakapan dengan Adithya (A) itu memang yang mengajak tawuran itu, malah Afif Maulana itu,” ujar Kapolda.

Penyidik juga mendapati foto anak AM, yang memegang pedang panjang, yang dikirimkan ke ponsel temannya untuk mengajak tawuran. “Menggambarkan bahwa Afif, sedang membawa pedang, jam 10 (8/6/2024) itu menanyakan dulu ke Adithya, ‘ada tawuran nggak malam ini’,” ungkap Suharyono.

Tetapi, pihak keluarga berkeras, anak AM bukan pelaku tawuran. LBH Padang, pun mendapati bukti-bukti, bahwa tak ada tawuran pada Sabtu (8/6/2024), sampai Ahad (9/6/2024) subuh.

Dari investigasi yang dilakukan LBH Padang, meyakini anak AM tewas karena digebuki dan disiksa oleh aparat kepolisian pada saat melakukan patroli. LBH Padang juga meyakini, anak AM sempat ditangkap lalu mendapatkan penyiksaan di Polsek Kuranji.

LBH Padang meyakini dugaan tersebut karena berhasil melakukan wawancara langsung terhadap anak-anak remaja lain, yang turut ditangkap, dan mendapat penyiksaan dari kepolisian, pada Sabtu (8/6/2024) malam, dan Ahad (9/6/2024) dini hari waktu itu. LBH Padang juga menguatkan dugaan penyebab kematian anak AM itu, setelah melihat dokumentasi jenazah, yang ditemukan oleh warga mengambang tak bernyawa di aliran dangkal Sungai Batang di bawah Jembatan Kuranji Kota Padang, pada Ahad (9/6/2024) siang.

LBH Padang mengidentifikasi pada jenazah anak AM terdapat luka-luka lebam yang hanya di bagian kiri, dan di bagian perwajahan. Dari dokter bedah forensik awal, juga dikatakan, jasad anak AM mengalami patah tulang paru-paru. LBH Padang meyakini luka-luka tersebut akibat penyiksaan oleh pihak kepolisian pada saat pencegahan tawuran, dan saat pemeriksaan di Polsek Kuranji.

In Picture: Aktivis Gelar Aksi, Tuntut Penyelesaian Kasus Tewasnya Afif Maulana

photo
=

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement