Kamis 19 Sep 2024 07:31 WIB

Ada Potensi Perang Besar Pascaledakan Pager di Lebanon, Ini Peringatan Sekjen PBB

Bukan tak mungkin, perang besar akan terjadi sebagai balasan Hizbullah kepada Israel.

Petugas pertolongan pertama Pertahanan Sipil membawa seorang pria yang terluka setelah pager genggamnya meledak, di kota pelabuhan selatan Sidon, Lebanon, Selasa, 17 September 2024.
Foto: AP Photo
Petugas pertolongan pertama Pertahanan Sipil membawa seorang pria yang terluka setelah pager genggamnya meledak, di kota pelabuhan selatan Sidon, Lebanon, Selasa, 17 September 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres, pada Rabu (18/9/2024) memperingatkan "risiko serius peningkatan eskalasi" di Lebanon setelah serangkaian ledakan pager atau penyeranta. Bukan tidak mungkin, perang besar akan terjadi sebagai balasan Hizbullah kepada Israel.

"Saya pikir apa yang terjadi sangat serius, tidak hanya karena jumlah korban yang ditimbulkan, tetapi juga karena adanya indikasi bahwa peristiwa ini dipicu," kata Guterres kepada para wartawan, Rabu (18/9/2024).

Baca Juga

Pernyataannya ini muncul sehari setelah sedikitnya 12 orang, termasuk anak-anak, tewas dan ribuan lainnya terluka saat pager milik anggota Hizbullah meledak di seluruh Lebanon. Kelompok Hizbullah Lebanon memastikan bahwa sedikitnya dua anggotanya tewas dan banyak yang terluka dalam ledakan tersebut, serta menuding Israel bertanggung jawab penuh atas insiden tersebut.

"Karena jelas bahwa logika di balik meledakkan semua perangkat ini adalah sebagai langkah serangan pencegahan sebelum operasi militer besar. Jadi, sama pentingnya dengan kejadian itu sendiri adalah indikasi bahwa peristiwa ini mengonfirmasi adanya risiko serius peningkatan eskalasi di Lebanon, dan segala sesuatu harus dilakukan untuk mencegah eskalasi tersebut," kata Guterres.

Ledakan pager ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di perbatasan antara Israel dan Hizbullah, yang telah terlibat dalam perang lintas batas sejak dimulainya serangan mematikan Tel Aviv di Jalur Gaza. Serangan tiada henti Israel di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 41.200 orang, kebanyakan wanita dan anak-anak, setelah serangan lintas perbatasan oleh Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement