REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Aston Villa Unai Emery tengah fokus untuk membenahi mental para pemainnya agar siap bermain di Liga Champions untuk pertama kalinya. Villa sebelumnya pernah juara pada 1982, saat Liga Champions masih bernama Piala Eropa, dengan mengalahkan Bayern Munchen di final. Emery bermimpi untuk melihat Claret and Blue berjaya sekali lagi.
"Saya memiliki mimpi ketika saya tiba di sini untuk bermain di Liga Champions dan menjadi kompetitif di kompetisi ini," kata Emery kepada TNT Sports, dalam sebuah wawancara eksklusif dikutip dari Eurosport, Selasa (17/9/2024).
Emery mengatakan, keinginannya itu terwujud lebih cepat. Itu sebabnya ia merasa perlu membenahi mentalitas timnya agar bisa kompetitif di Eropa dan konsisten tampil di sana.
"Namun tentu saja, menjadi konsisten dan masuk ke Eropa sangat sulit di Inggris, karena ini liga tersulit di dunia," ujar Emery.
Villa akan memulai debutnya di Liga Champions saat mereka menghadapi tim asal Swiss, Young Boys, pada Kamis (19/9/2024) dini hari WIB. Salah satu hal yang menjadi perbincangan menjelang pertandingan ini adalah jenis lapangan yang digunakan oleh klub asal Swiss tersebut, sebuah lapangan artifisial di Stadion Wankdorf.
Namun pelatih asal Spanyol ini menegaskan bahwa klub tidak akan menggunakan hal itu sebagai alasan dan akan beradaptasi dengan apa yang mereka hadapi.
"Kami harus menerima dan harus beradaptasi dengan lapangan yang kami mainkan. Tentu saja, biasanya kami bermain di lapangan normal, di sini lapangan sintetis. Kami akan mencoba beradaptasi dengan cepat dan mengetahui apa perbedaannya dengan lapangan ini," kata Emery.
Meskipun telah mencapai semifinal Liga Conference Eropa tahun lalu, lolos ke Liga Champions merupakan langkah besar bagi tim asuhan Emery. Bagi banyak pemain dalam skuadnya ini akan menjadi pengalaman pertama mereka bermain di Liga Champions.
Pemain seperti Pau Torres, yang mencapai semifinal bersama Villareal pada tahun 2022, dan Ian Maatsen yang bermain di final tahun lalu bersama Borussia Dortmund, akan menjadi andalan Emery untuk menularkan pengalaman mereka.
"Kami memiliki pemain dengan pengalaman. Ian Maatsen bermain tahun lalu dan dia bersama kami sekarang," katanya.
Dengan jadwal tandang ke Monaco dan Leipzig, serta kunjungan ke Birmingham dari raksasa Eropa, Juventus dan Bayern Munchen, Villa menghadapi serangkaian pertandingan yang berat dalam format baru ini. Namun para pendukung Villa memiliki alasan untuk merasa optimistis.
Sepak terjang Emery di Eropa, khususnya dalam pertandingan sistem gugur, merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Manajer asal Basque ini memiliki konsistensi yang luar biasa di kompetisi Liga Europa dan Liga Conference. Ia membuktikan dirinya sebagai spesialis dengan memenangkan empat gelar Liga Europa, lebih banyak dari siapa pun.
"Kami harus mencoba dan menggunakan pengalaman kami dari tahun lalu, betapa sulitnya tahun lalu untuk mencapai babak semifinal di Conference League. Dan betapa sulitnya berada di sini tahun ini di Liga Champions. Namun kami dapat bersaing di sini dan menikmatinya serta merasa kuat bermain di Eropa dengan berbagi kesulitan yang kami alami di Liga Primer," katanya.
"Bagi saya, perbedaannya hanyalah bagaimana kami bisa fokus 100%, bugar 100%, kompetitif 100% - secara mental, fisik, dan taktik di lapangan. Dan budaya yang berbeda, negara yang berbeda, suhu yang berbeda. Namun, sepak bola dan tuntutan dari lawan tetap sama."