Jumat 13 Sep 2024 07:39 WIB

KLHK Temukan Anak Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon

Anak badak yang diberi nama Iris, diperkirakan baru berusia tiga sampai lima bulan.

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Erik Purnama Putra
anak badak Jawa (Rhenoceros sondaicus) terlihat pada kamera video trap di Semenanjung Ujung Kulon, Taman Nasional Ujung Kulon, Banten.
Foto: Kementerian LHK
anak badak Jawa (Rhenoceros sondaicus) terlihat pada kamera video trap di Semenanjung Ujung Kulon, Taman Nasional Ujung Kulon, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Perhutanan (KLHK) menyatakan, petugas menemukan satu individu baru badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) di Taman Nasional Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Kegiatan Tim Monitoring Badak Jawa Balai Taman Nasional Ujung Kulon Tahun 2024 berhasil merekam induk dan anak badak Jawa yang diduga merupakan anakan baru.

Monitoring tersebut dilakukan dengan menggunakan metode pemasangan sistematik sampling (cluster) kamera jebak. Lokasi perekaman berada di kamera jebak cluster pada tanggal 7 Mei 2024 pukul 05.50 WIB. Berdasarkan hasil identifikasi tim anakan badak Jawa baru, diperkirakan berusia tiga sampai lima bulan dengan jenis kelamin betina dan diberi identitas ID.094.2024.

Baca: Personel Yonif 305/Tengkorak Tuntaskan Misi di Kelantan, Malaysia

Belum ada ciri khusus yang telihat dari penampakan badan anak badak Jawa tersebut sehingga bisa dikategorikan normal. Pada 6 September 2024, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar menamakan, anak badak Jawa baru yang ditemukan dengan Iris.

Nama tersebut disampaikan ketika menerima tamu Senior Fellow at the Bezos Earth Fund, Lord Zac Goldsmith dan President and CEO of Bezos Earth Fund Andrew Steer di Kantor KLHK Gedung Manggala Wanggala Wanabakti, Jakarta.

Baca: Menhan Prabowo Terima Kunjungan Dubes Federasi Rusia untuk RI

Badak induk dari anakan baru tersebut bernama Putri dengan identitas ID.040.2012. Ini pertama kalinya Putri membawa anak badak artinya kemungkinan ini pertama kalinya Putri melahirkan.

Badak Putri memiliki ciri cula batok yang cukup jelas, telinga kanan kiri normal (tidak memiliki bekas luka atau cacat), dan ekor normal. Respons induk badak Jawa terhadap kamera jebak terlihat ketika badak berjalan mendekat dan hampir melewati posisi kamera, kemudian berhenti dan berbalik arah.

Setelah itu induk badak menyerang kamera jebak. Dugaan atas respon tersebut karena sensitifitas badak terhadap infra red dan kemungkinan tedapat bau asing dari unit kamera jebak itu sendiri. Selain itu berdasarkan pengalaman lapangan induk badak lebih agresif ketika membawa anakan yang masih kecil sebagai bentuk perlindungan kepada anaknya.

Baca: PM Anwar Ibrahim akan Hadiri Pelantikan Prabowo di Jakarta

Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Ardi Andono mengatakan, dengan ditemukannya anak badak Jawa baru pada tahun ini menjadi kabar gembira bagi instansi yang dipimpinnya. Ardi mengatakan, temuan itu berkat usaha tim monitoring badak Jawa mencari dan menempatkan sejumlah kamera jebak di hutan setiap bulannya.

"Serta keberhasilan kebijakan fully protection area terhadap seluruh habitat badak Jawa di TNUK sehingga badak jawa dapat berkembangbiak dengan baik secara alami," kata Ardi.

Sebelumnya, pada 2022 dan 2023, dua individu baru anak badak Jawa juga terekam kamera jebak di Taman Nasional Ujung Kulon. Keduanya merupakan betina yang diberi identitas ID.091.2022 dan ID.092.2023. 

"Namun kita tidak boleh terlena dengan kegembiraan temuan kelahiran anak, meskipun badak jawa dapat berkembang biak bukan berarti habitat dan individu badak jawa aman dari berbagai gangguan," kata Ardi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement