REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Israel kembali melakukan serangan brutal di wilayah al-Mawasi di Khan Younis, tempat separung pengungsi di Jalur Gaza berlindung. Bombardir Israel di wilayah itu membunuh 40 orang, mengubur mereka dalam timbunan pasir akibat bom.
Serangan Israel terhadap orang-orang yang berlindung di tenda-tenda di daerah al-Mawasi terjadi pada tengah malam ketika para pengungsi sedang tidur. Media Palestina kini melaporkan bahwa sedikitnya 40 orang syahid dalam serangan itu, dan 60 lainnya terluka, menurut kantor berita Reuters.
Aljazirah mengutip Pertahanan Sipil Gaza mengatakan setidaknya 20 tenda tempat pengungsi Palestina tidur terkena serangan tersebut. Daerah pesisir al-Mawasi telah dipenuhi dengan tenda-tenda sejak banyak warga Palestina melarikan diri ke sana ketika tentara Israel menetapkannya sebagai “zona aman” selama invasi darat ke kota-kota terdekat, Rafah dan Khan Younis.
Tim penyelamat yang mencari korban selamat di al-Mawasi mengatakan rudal Israel meninggalkan lubang sedalam 9 meter di tenda kamp di Jalur Gaza selatan. Serangan itu terjadi di dekat rumah sakit lapangan yang dikelola oleh badan amal Inggris UK-Med, di pintu masuk al-Mawasi.
Hampir separuh penduduk Gaza kini tinggal di wilayah al-Mawasi. Kebanyakan orang tinggal di tenda karena mengira ini adalah zona aman. Namun mereka terbangun karena suara lima bom udara besar yang menghantam tenda dan menewaskan banyak keluarga. Puluhan orang masih hilang dan pertahanan sipil menggali dengan tangan kosong untuk mengeluarkan orang-orang dari bawah reruntuhan.
Saksi mata di daerah Khan Younis menggambarkan suasana kacau setelah serangan Israel. Para saksi menggambarkan api yang berkobar dan pesawat pengintai Israel berputar-putar di atasnya.
6-year-old Eileen Muammar was killed by Israeli airstrikes targeting her family's tent in al-Mawasi. The attack involved heavy missiles. pic.twitter.com/eENFeubKVL
— Quds News Network (QudsNen) September 10, 2024
Attaf al-Shaar, yang mengungsi dari kota selatan Rafah dan hadir di lokasi serangan, mengatakan serangan itu terjadi setelah tengah malam dan menyebabkan kebakaran. “Orang-orangnya terkubur di pasir. Mereka diambil sudah jadi potongan-potongan tubuh,” katanya kepada reporter Associated Press.
Hamas membantah klaim militer Israel bahwa mereka menjadi tuan rumah pusat komando di zona kemanusiaan, menyusul serangan terhadap al-Mawasi. Militer Israel mengklaim jet tempurnya membom tenda-tenda tersebut karena menargetkan pusat komando Hamas yang “menyamar di wilayah kemanusiaan”.
"Ini jelas merupakan kebohongan yang bertujuan untuk membenarkan kejahatan ini. Perlawanan telah beberapa kali menyangkal bahwa ada anggotanya yang berkumpul di tempat berkumpul sipil atau menggunakan tempat-tempat tersebut untuk tujuan militer,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan.
20 displacement tents were completely wiped out due to the bloody massacre Israeli occupation committed in the Al Mawasi area in Khan Younis, where the bombing left holes nine meters deep. pic.twitter.com/5xgG53agGW
— Quds News Network (QudsNen) September 9, 2024
Pada hari yang sama, warga kelima dipastikan syahid setelah militer Israel mengebom sebuah warung makan di Kota Gaza, Gaza utara, menurut media lokal. Mereka dipastikan meninggal menyusul serangan terhadap kedai falafel yang populer di kawasan al-Shawa Square di Kota Gaza.