REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rekor 11 ribu transfer internasional tercatat secara global selama bursa transfer musim panas 2024, meningkat 4,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menurut laporan dari badan sepak bola dunia FIFA. Meski demikian, uang yang dibelanjakan berkurang.
Klub-klub menghabiskan lebih dari 6,40 miliar dolar AS atau sekira Rp 99 triliun untuk biaya transfer, tertinggi kedua dalam sejarah. Jumlah ini turun 13,06 persen dari tahun lalu.
Sekitar 5,58 miliar dolar AS atau sekira Rp 86 triliun dibelanjakan di Eropa saja. Klub-klub Inggris mendominasi, menghabiskan lebih dari 1,6 miliar dolar AS atau sekira Rp 25 triliun untuk biaya transfer pada pertengahan tahun.
Pengeluaran Inggris telah turun 15,5 persen dari 2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 31 triliun tahun lalu, sebuah pendekatan yang lebih bijaksana setelah adanya kekhawatiran mengenai potensi sanksi karena gagal mematuhi aturan keuntungan dan keberlanjutan (PSR) dari Liga Primer.
Pengeluaran klub-klub top di Arab Saudi juga turun 50,74 persen, dari 875 juta dolar AS atau sekira Rp 14 triliun tahun lalu menjadi 431 juta dolar AS atau sekira Rp 6,7 triliun pada musim ini. Namun, pndaftaran transfer Liga Pro Saudi ditutup pada bulan Oktober.
Inggris juga memimpin dalam jumlah transfer masuk, yakni 526, disusul klub Brasil dan Portugal.
Pengeluaran biaya transfer internasional dalam sepak bola profesional wanita mencapai 6,8 juta dolar AS atau sekira Rp 106 miliar pada pertengahan tahun, lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.