Ahad 01 Sep 2024 15:51 WIB

Jeratan UU Terorisme Menanti Aktivis Pro Palestina di Inggris dan Meluasnya Perang Gaza

Akvitis pro Palestina dijerat dengan UU Terorisme Tahun 2000

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengangkat spanduk, bendera, dan plakat saat demonstrasi di London, Sabtu, (3/2/2024)
Foto: AP Photo/Kin Cheung
Pengunjuk rasa pro-Palestina mengangkat spanduk, bendera, dan plakat saat demonstrasi di London, Sabtu, (3/2/2024)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Salah satu pendiri Palestine Action telah didakwa melanggar Undang-Undang Terorisme setelah serangkaian pidato di Manchester dan Bradford.

Richard Barnard dituduh “mengekspresikan pendapat yang mendukung organisasi terlarang yang bertentangan dengan pasal 12 Undang-Undang Terorisme tahun 2000”.

Baca Juga

Barnard, 41 tahun, akan hadir di Pengadilan Westminster Magistrates pada tanggal 18 September, di mana ia juga menghadapi dua dakwaan yaitu mendorong atau berniat untuk mendorong terjadinya tindak kriminal.

Tuduhan tersebut berasal dari investigasi yang dilakukan oleh Unit Khusus Counter Terrorism Policing North West (CTPNW) terhadap sebuah demonstrasi yang diadakan pada tanggal 8 Oktober di Manchester setelah Hamas melancarkan serangan ke Israel bagian selatan.

Polisi menuduh Barnard mengekspresikan pendapat atau keyakinan untuk mendukung organisasi terlarang, yaitu Hamas, dan mendorong terjadinya tindak kriminal.

Penggerebekan Elbit

Pada hari yang sama ketika Barnard didakwa, polisi kontraterorisme menggerebek rumah seorang aktivis Aksi Palestina lainnya yang dicurigai terlibat dalam pembobolan fasilitas penelitian Elbit Systems.

Bulan lalu, polisi menangkap 10 aktivis yang berpartisipasi dalam penggerebekan di sebuah pabrik di Bristol, dan menahan mereka tanpa dakwaan di bawah Undang-Undang Terorisme. Mereka kemudian didakwa dengan pelanggaran non-terorisme dan dipenjara.

Palestine Action telah menargetkan berbagai lokasi Elbit di seluruh Inggris, termasuk pabrik-pabrik di Leicester, Oldham dan Shenstone, serta kantor pusat perusahaan di London.

Kelompok ini menggunakan taktik aksi langsung untuk mengganggu operasi dan menarik perhatian pada peran Elbit dalam memasok senjata ke Israel.

BACA JUGA: Terungkap Begini Cara Pejuang Tepi Barat Palestina Dapat Senjata untuk Lawan Israel

Protes yang biasa mereka lakukan adalah menduduki atap pabrik, memecahkan jendela, menyemprotkan cat merah untuk melambangkan pertumpahan darah, dan mematikan peralatan untuk mengganggu produksi teknologi militer.

Senjata-senjata Elbit telah digunakan dalam konflik dengan Palestina, termasuk dalam perang yang sedang berlangsung di Gaza, di mana Israel menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ).

Elbit memasok...

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement