REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Militer Israel mengatakan pihaknya telah membunuh lima pejuang Palestina dalam operasi besar-besaran di Tepi Barat yang diduduki pada Kamis pagi. Salah satu yang syahid adalah Abu Shujaa, seorang komandan lokal yang terkenal.
Belum ada konfirmasi langsung dari pihak Palestina mengenai kematian Mohammed Jaber, yang dikenal sebagai Abu Shujaa, seorang komandan kelompok Jihad Islam di kamp pengungsi Nur Shams di pinggiran kota Tulkarem.
Ia menjadi pahlawan bagi banyak warga Palestina awal tahun ini ketika ia dilaporkan syahid dalam operasi Israel, namun ia muncul secara mengejutkan di pemakaman pejuang lainnya, di mana ia diangkat ke bahu kerumunan orang yang bersorak-sorai.
Militer mengatakan dia terbunuh bersama empat pejuang lainnya dalam baku tembak dengan pasukan Israel pada Kamis pagi setelah lima orang tersebut bersembunyi di dalam masjid. Dikatakan bahwa Abu Shujaa dikaitkan dengan sejumlah serangan terhadap warga Israel, termasuk penembakan mematikan pada bulan Juni, dan merencanakan serangan lebih lanjut.
Militer mengatakan pejuang lain ditangkap dalam operasi di Tulkarem, dan seorang anggota Polisi Perbatasan paramiliter Israel mengalami luka ringan.
Israel melancarkan operasi besar-besaran di Tepi Barat semalam hingga Rabu. Hamas mengatakan 10 pejuangnya syahid di lokasi berbeda, dan Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan korban ke-11, tanpa menyebutkan apakah ia seorang pejuang atau warga sipil.
The Palestine Telecommunications (Paltel) Company issued the following statement this morning:
"Attention, residents of Jenin: We regret to inform you that communication services (landline, internet, and mobile) are down due to damage from the ongoing [Israeli] aggression. Our… pic.twitter.com/usIW0Xqu1j
— Quds News Network (QudsNen) August 29, 2024
Nur Shams adalah salah satu dari beberapa kamp pengungsi yang dibangun di Timur Tengah sejak perang 1948 selepas pembentukan Israel, di mana sekitar 700.000 warga Palestina melarikan diri atau diusir dari tempat yang sekarang menjadi Israel. Banyak dari kamp tersebut merupakan basis pejuang Palestina.
Israel merebut Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur dalam perang Timur Tengah tahun 1967, dan Palestina menginginkan ketiga wilayah tersebut sebagai negara masa depan mereka.
Tiga juta warga Palestina di Tepi Barat hidup di bawah kekuasaan militer Israel yang tampaknya tidak berujung, dan Otoritas Palestina yang didukung Barat mengelola kota-kota besar dan kecil. Lebih dari 500.000 pemukim Yahudi, yang memiliki kewarganegaraan Israel, tinggal di lebih dari 100 pemukiman di seluruh wilayah yang oleh sebagian besar masyarakat internasional dianggap ilegal.
Pasukan Israel juga mengklaim telah membunuh lima militan Palestina di sebuah masjid di Tepi Barat setelah “baku tembak selama operasi kontraterorisme di Tulkarem,” kata IDF pada hari Kamis.
Kekerasan pada Kamis terjadi setelah pasukan Israel membunuh sedikitnya 10 warga Palestina di Tepi Barat dalam serangan semalaman dan serangan udara pada hari Rabu. Tentara mengatakan operasi itu dimaksudkan untuk membendung serangan terhadap Israel dengan menggunakan senjata yang dipasok Iran.
IDF mengatakan salah satu syuhada terlibat dalam serangan penembakan terhadap warga sipil Israel pada bulan Juni. Militer menggambarkan empat orang lainnya yang dilaporkan bersembunyi di dalam masjid sebagai “teroris”.
Pada Rabu, kepala juru bicara Otoritas Palestina, Nabil Abu Rudeineh, mengatakan peningkatan operasi militer Israel di Tepi Barat, bersamaan dengan perang di Gaza, akan “menyebabkan akibat yang mengerikan dan berbahaya”.
Siapa Abu Shujaa... baca halaman selanjutnya