Ahad 18 Aug 2024 15:33 WIB

Hindari Kotak Kosong, Aktivis Dukung Annar Sampetoding di Pilgub Sulawesi Selatan

Semua pihak harus menghindari skenario kotak kosong.

Azhari Ardinal, Ryan Latief dan Annar Sampetoding
Foto: Erdy Nasrul/Republika
Azhari Ardinal, Ryan Latief dan Annar Sampetoding

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Sejumlah aktivis mendukung Annar Salahuddin Sampetoding untuk maju dalam Pilgub Sulsel demi menghindari skenario kotak kosong. Merujuk hasil survei, mereka berpendapat Annar Sampetoding memiliki kans yang cukup untuk memenangkan Pilgub Sulsel.

“Masyarakat Sulsel menolak skenario kotak kosong. Jika elite politik dan pimpinan partai serius melawan skenario tersebut, maka dukung dan usunglah (Pak) Annar Sampetoding. Sebab jika berdasarkan survei, sebagai pegiat budaya, Annar Sampetoding punya kans yang cukup untuk memenangkan Pilgub Sulsel,” ujar perwakilan aktivis Ryan Latief dalam keterangannya, Ahad (18/8) siang.

Baca Juga

Karena itu, bagi Ryan, skenario kotak kosong semestinya tidak berlaku di Pilgub Sulsel. Pasalnya, selain Andi Sudirman Sulaiman dan Annar Sampetoding, banyak sekali kandidat yang memiliki popularitas dan elektabilitas yang cukup tinggi. Dua indikator tersebut, ungkap Ryan, menjadi modal besar bagi kandidat seperti Ilham Arief Sirajuddin, Ramadhan Pomanto dan Andi Iwan Darmawan Aras untuk mengikuti kontestasi Pilgub Sulsel.

“Jadi sekali lagi, tidak boleh ada skenario kotak kosong dalam Pilgub Sulsel. Kami (Para aktivis Sulsel) akan menghadang dan melawan skenario kotak kosong tersebut. Kami akan serius menggalang dukungan untuk Annar Sampetoding,” tegasnya.

Senada dengan hal tersebut, pengamat Politik dan sekaligus Direktur Eksekutif Trust Indonesia Azhari Ardinal juga meminta semua pihak untuk menghindari skenario kotak kosong. Pasalnya, menurut Azhari, skenario kotak kosong menjadi aib yang memalukan bagi demokrasi politik Indonesia. Dirinya tetap menginginkan ada calon alternatif yang bisa diusung untuk mengagalkan skenario kotak kosong di Pilgub Sulsel.

“Meski tidak diharamkan, tetapi kotak kosong adalah aib demokrasi. Sebab, kotak kosong menunjukkan perilaku ‘sakit’ elite politik dan kegagalan publik mendorong munculnya calon alternatif. Saya pribadi menyarankan masyarakat Sulsel melawan skenario kotak kosong ini,” ujarnya.

Seperti diketahui, hasil survei Visi Indonesia menunjukkan rata-rata elektabilitas Calon Gubernur (Cagub) Sulsel masih berada di bawah level 50 persen. Menurut Visi Indonesia, hasil tersebut menyimpulkan semua Cagub masih memiliki potensi untuk memenangkan kontestasi Pilgub Sulsel.

Survei Visi Indonesia mencatat perolehan popularitas dan elektabilitas yang dimiliki masing-masing kandidat Cagub Sulsel. Misalnya Andi Sudirman Sulaiman memiliki popularitas (68,8 persen) dan elektabilitas (21,8 persen), Ilham Arief Sirajuddin mendapatkan popularitas (64,7 persen) dan elektabilitas (15,9 persen), serta Mohammad Ramdhan Pomanto yang mempunyai popularitas (62,5 persen) dan elektabilitas (13,8 persen).

Selanjutnya, Andi Irwan Darmawan Aras tercatat memiliki memiliki popularitas sebesar 60,1 persen dan elektabilitas senilai 9,4 persen. Sementara Annar Salahuddin Sampetoding mempunyai popularitas sebesar 53,2 persen dan elektabilitas senilai 6,7 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement