Ahad 18 Aug 2024 10:05 WIB

Komandan Israel Meledak Kena Jebakan Pejuang Palestina

Perlawanan Palestina masih terus menyala di Jalur Gaza.

Peti mati tentara Israel yang tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza saat dibawa saat pemakamannya di pemakaman militer Mount Herzl di Yerusalem, Selasa, 11 Juni 2024.
Foto:

Beberapa faksi perlawanan Palestina lainnya juga  melancarkan serangan mortir dan roket terhadap pasukan pendudukan Israel di Jalur Gaza.  Brigade Abu Ali Mustapha dari Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP) menembakkan mortir kaliber besar ke posisi pasukan pendudukan Israel di Tal Zo'rob di sebelah barat kota Rafah.

Peluru tersebut langsung menghantam posisi tersebut sekitar pukul 12.30 siang dan menyebabkan helikopter penyelamat Israel bergegas ke daerah tersebut untuk mengevakuasi korban lainnya. 

Brigade Al-Mujahidin juga menembaki pasukan pendudukan di Poros Netzarim dengan roket Haseb yang diproduksi secara lokal. Sedangkan Brigade Martir Al-Aqsa yang terafiliasi dengan Fatah menembaki ruang komando dan kendali pada poros yang sama dengan roket 107 mm dan mortir. Brigade Al-Nasser Salah al-Din juga menembaki pasukan pendudukan dengan roket serupa 107 mm pada Sabtu.

Pakar militer dan strategis, Mayor Jenderal Fayez Al-Duwairi, menuturkan pada Aljazirah Arabia bahwa operasi perlawanan yang dilakukan baru-baru ini terhadap tentara pendudukan merupakan bagian dari perang gesekan yang akan memaksa tentara pendudukan mundur.

Dia menambahkan bahwa operasi inilah yang mendorong beberapa pemimpin militer Israel berbicara tentang “menyelesaikan misi” dan perlunya meninggalkan “lumpur dan pasir” Gaza, menekankan bahwa serangan pendudukan ke wilayah mana pun akan dihadang oleh perlawanan dengan pertempuran serupa dengan yang terjadi di daerah Tal al-Hawa.

Mengenai pengakuan tentara Israel atas pembunuhan seorang mayor di batalion pendukung logistik, Al-Duwairi menjelaskan bahwa operasi tersebut terjadi di wilayah utara, di mana poros Netzarim diperluas dari 2 menjadi 4 kilometer untuk memberikan keamanan lebih bagi pasukan yang bergerak.

Media Israel juga telah mengungkapkan kerusakan signifikan yang ditimbulkan pada permukiman di wilayah utara akibat rudal dari Hizbullah di Lebanon. Mereka menyoroti ketakutan dan kepanikan yang meluas yang mencengkeram para pemukim di wilayah tersebut.

Saluran Israel Makan melaporkan bahwa sebagai respons terhadap penembakan yang menargetkan Kiryat Shmona, pemerintah setempat telah menyarankan pemukim yang tersisa untuk tetap tinggal di dekat zona aman yang ditentukan sampai pemberitahuan lebih lanjut, sejalan dengan instruksi dari tentara Israel. Otoritas setempat mendesak para pemukim untuk menghindari berkumpul dan berkeliaran di sekitar kota kecuali diperlukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement