Sabtu 17 Aug 2024 15:52 WIB

Badan Cuaca Taiwan Ingatkan Warga Potensi Gempa Susulan Beberapa Hari ke Depan

Lebih dari 700 kota di 29 prefektur diminta mempersiapkan kemungkinan bencana gempa.

Rep: Lintar Satria/ Red: Qommarria Rostanti
Bangunan gedung yang runtuh akibat gempa yang mengguncang Taiwan. Badan cuaca Taiwan memperingatkan gempa susulan hingga 5,5 magnitudo dapat terjadi beberapa hari ke depan.
Foto: AP Photo/Chiang Ying-ying
Bangunan gedung yang runtuh akibat gempa yang mengguncang Taiwan. Badan cuaca Taiwan memperingatkan gempa susulan hingga 5,5 magnitudo dapat terjadi beberapa hari ke depan.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Badan cuaca Taiwan mengatakan gempa 6,3 magnitudo mengguncang daerah timur Kota Hualien. Belum ada laporan korban jiwa dan luka atau kerusakan dalam gempa pada Jumat (16/8/2024).

Gempa ini merupakan guncangan kuat kedua yang melanda Taiwan kurang dari satu hari. Gempa juga mengguncang Taipei. Pihak berwenang mengatakan layanan kereta subway di kota itu melanjutkan operasi dengan kecepatan yang lebih rendah.

Baca Juga

"Tadi hampir saja," kata penyanyi Hsieh Yu Wei.

Ia segera keluar dari mobilnya setelah menerima peringatan gempa dari pemerintah saat berkendara di jalan tol Hualien. Badan cuaca Taipei mengatakan kedalam gempa di Hualien 9,7 kilometer dan setelah gempa 5,7 magnitudo mengguncang pesisir timur laut Taiwan pada Kamis (15/8/2024) malam.

Badan cuaca Taiwan memperingatkan gempa susulan hingga 5,5 magnitudo dapat terjadi beberapa hari ke depan. Sejak gempa Jumat lalu dilaporkan terjadi selusin gempa dekat Hualien.

Badan cuaca juga memperingatkan resiko longsor di daerah pegunungan setelah beberapa hari hujan. Taiwan yang rawan gempa berada di persimpangan dua lempeng tektonik.

Pada April lalu Hualien diguncang gempa terkuat yang pernah melanda Taiwan dalam 25 tahun terakhir. Gempa itu menewaskan sembilan orang dan melukai lebih dari 900 lainnya.

Gempa di Taiwan ini terjadi satu hari setelah Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengumumkan berakhirnya peringatan gempa yang diberlakukan selama satu pekan. Tapi JMA meminta warga tidak menurunkan kewaspadaan.

Dikutip dari NHK peringatan itu diberlakukan setelah gempa 7,1 magnitudo mengguncang laut dekat Prefektur Miyazaki. JMA mengatakan gempa itu meningkatkan risiko gempa besar di sepanjang Palung Nankai lebih tinggi dari biasanya.

Guncangan 8 Agustus lalu terjadi di sekitar Palung Nankai. Di mana gempa besar diperkirakan akan terjadi dan memicu peringatan yang mencakup sebagian besar pesisir Pasifik.

Para pejabat JMA mengatakan peringatan tersebut tidak berarti gempa pasti akan terjadi dalam jangka waktu tertentu. Namun, mereka meminta lebih dari 700 kota di 29 prefektur untuk memeriksa kesiapan mereka dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement