Sabtu 17 Aug 2024 12:26 WIB

Mengapa Iran Belum Juga Serang Israel? Ini Pandangan Para Analis Timur Tengah

Sudah dua pekan sejak pembunuhan Ismail Haniyeh, Iran belum juga menyerang Israel.

Sebuah foto yang mengilustrasikan peluncuran misil militer Iran di kota Bushehr.
Foto: Amir Kholousi, ISNA via AP
Sebuah foto yang mengilustrasikan peluncuran misil militer Iran di kota Bushehr.

REPUBLIKA.CO.ID, Iran hingga kini belum juga melancarkan serangan seperti yang mereka janjikan sebelumnya sebagai pembalasan atas pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh pada 31 Juli 2024 lalu. Sudah dua pekan sejak janji diikrarkan bahkan oleh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Iran membuat dunia bertanya-tanya mengapa apakah serangan sekadar ditunda atau malah dibatalkan.

"Saya pikir mereka (Iran) menikmati itu (penundaan), melihat Israel terjebak dalam periode menunggu, sambil merasakan dampak ekonomi dan psikologis," ujar peneliti senior dari Institut Studi Keamanan Nasional di Tel Aviv, Raz Zimmt, dikutip Oil Price, Jumat (16/8/2024).

Baca Juga

Namun, menurut analis lain, antisipasi dari serangan Iran seperti pedang bermata dua yang juga bisa membuat Iran dan sekutunya merugi. "Dampak negatif di Israel, yang terjadi di garis depan, mobilisasi militer, dan bahkan konsekuensi ekonomi tidak terbatas pada Israel, tapi juga mempengaruhi Iran dan Lebanen, kata Michael Horowitz, kepala konsultan intelijen yang bermarkas di Bahrain, Le Beck International.

Analis menilai, ide Iran menunda serangan balasan lantaran dampak psikologis yang ditimbulkan dapat lebih diterima baik secara domestik dan internasional. Menurut analis, keraguan Iran juga disumbang oleh perbedaan pendapat di kalangan internal Iran, koordinasi dengan sekutu yang kompleks, penghitungan risiko akibat serangan.

Menurut Zimmt, Iran menghadapi dilema karena di saat Khamenei dan Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC) ingin mengembalikan kedaulatan dengan cara menyerang langsung, ada elemen di internal Iran yang khawatir serangan berskala besar bisa menyeret Iran ke dalam perang besar dengan Israel bahkan dengan Amerika Serikat (AS).

Bahkan jika keputusan soal bagaimana merespons pembunuhan Haniyeh telah dibuat, koordinasi dengan Hizbullah dan sekutu lain yang tergabung dalam poros perlawanan, memerlukan waktu yang tidak sedikit. Faktor lain yang munckin mempengaruhi keputusan Iran adalah langkah AS yang belakangan terus menambah kehadiran pasukan militer di Timur Tengah.

"Kita melihat sebuah reaksi yang besar dari AS dibandingkan pada April lalu, yang mungkin ditujukan untuk menyamakan kekuatan ancaman serangan Iran ke Israel yang lebih besar dibandingkan pada April lalu," kata Horowitz.

"Pesan yang dikirim AS adalah mengirim aset pertahanan sekaligus potensi menyerang, adalah salah satu pereda dan mungkin satu-satunya pesan yang penting dikirimkan pada tahap ini," kata Horoqitz menambahkan.

 

 

photo
Daftar Panjang Pembunuhan Politik Israel - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement