REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tatang Suyatna (45 tahun) orang tua dari Sofia Sahla delegasi Paskibraka Nasional asal SMAN 1 Situraja, Sumedang mengaku kaget dan terkejut melihat anaknya tidak memakai jilbab saat pengukuhan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Selasa (13/8/2024) kemarin. Ia pun mengaku kecewa terhadap panitia yang membiarkan hal tersebut.
"Saya tahu berita mengenai Sofia Sahla tidak berhijab terus terang dari media sosial, ya karena biasa Sofia berhijab cukup kaget juga," ucap Tatang ditemui di lingkungan Kantor Pemkab Sumedang, Kamis (15/8/2024).
Selama ini, Tatang mengatakan anaknya yang lahir pada 2008 selalu mengenakan jilbab tiap beraktivitas di luar rumah termasuk di sekolah. Ia pun tidak mengetahui pasti alasan mengapa Sofia harus melepas jilbabnya.
"Kurang tahu saya (melepas jilbab) karena Sofia tidak pernah ngobrol dengan saya, waktu pas lihat kecewa juga karena sudah biasa berjilbab," kata Tatang.
Tatang mengatakan keluarga berharap agar Sofia tetap dapat melaksanakan tugas dengan baik dan kembali memakai jilbab pada tanggal 17 Agustus di hari ulang tahun kemerdekaan. Ia mengaku sangat mempercayai anaknya dalam urusan memakai jilbab.
"Diharapkan tanggal 17 kembali memakai jilbab," kata dia.
Tatang mengaku bersyukur anaknya tersebut saat ini dapat menjadi bagian dari Paskibraka nasional yang akan mengibarkan bendera pusaka di IKN tanggal 17 Agustus mendatang.
"Kami percaya dengan anak kami karena didikan agama, Sofia ngaji dan sholat lima waktu. Waktu berangkat ke sana juga orang tua berpesan jangan lupa sholat," kata dia.
Ketua Purna Paskibraka Indonesia Kabupaten Sumedang Rikky Bagus menyayangkan insiden paskibraka nasional di IKN yang harus melepas jilbab saat acara pengukuhan termasuk delegasi dari Sumedang Sofia Sahla. Ia mengetahui Sofia Sahla sejak sosialisasi kegiatan Paskibraka mengenakan jilbab.
"Saya bertemu Sofia pas sosialisasi sudah mengenakan hijab, seleksi menggunakan hijab dan pas berangkat menggunakan hijab," kata dia.
Ia berharap klarifikasi dari penyelenggara pusat khususnya BPIP sebab cenderung paskibraka putri semuanya tidak mengenakan hijab. Padahal, ia menyebutkan keseharian Sofia memakai jilbab.