Kamis 15 Aug 2024 01:26 WIB

Pangeran MBS Takut Dibunuh Seperti Anwar Sadat karena Upayakan Normalisasi dengan Israel

Pangeran MBS itu diungkapkannya kepada anggota Kongres AS.

Pangeran Mohammed bin Salman.
Foto:

Pada akhir September 2023, Arab Saudi menyerukan solusi adil terhadap perjuangan Palestina untuk menjamin keamanan di kawasan Timur Tengah. Menteri Luar Negeri Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan dalam pidatonya di sidang Majelis Umum PBB mengatakan, keamanan kawasan Timur Tengah memerlukan percepatan upaya mencari solusi yang adil dan komprehensif terhadap masalah Palestina.

“Solusi ini harus dibangun berdasarkan resolusi legitimasi internasional dan Inisiatif Perdamaian Arab, yang menjamin hak rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka berdasarkan perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” ujar Pangeran Faisal, dilaporkan Anadolu, Ahad (24/9/2023).

Pada 1993, payung Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Israel menandatangani Perjanjian Oslo, yang memberikan bentuk pemerintahan sipil Palestina. Namun perundingan gagal mencapai kesepakatan damai yang mengarah pada pembentukan negara Palestina.

Perundingan perdamaian antara Palestina dan Israel yang disponsori Amerika Serikat gagal mencapai keputusan pada April 2014. Israel menolak menghentikan pembangunan pemukiman dan melepaskan tahanan Palestina yang dipenjara sebelum 1993.

Pangeran Faisal menegaskan kembali penolakan dan kecaman Saudi terhadap semua tindakan sepihak, yang dianggap sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap semua hukum internasional. “Tindakan-tindakan ini turut melemahkan upaya perdamaian regional dan internasional serta menghambat solusi politik,” ujar Pangeran Faisal.

Pidato PBB tersebut disampaikan di tengah meningkatnya spekulasi mengenai potensi kesepakatan normalisasi antara Arab Saudi dan Israel yang dimediasi Amerika Serikat. Riyadh menegaskan, setiap kesepakatan dengan Israel harus mencakup komponen yang memajukan upaya untuk mendirikan negara Palestina.

Tak lama setelah pidato Pangeran Faisal di PBB, pecah perang Israel-Hamas di Gaza setelah Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2024. Agresi Israel di Gaza pun masih berlangsung hingga hari ini dan mengarah kepada genosida di mana puluhan ribu warga Palestina meninggal dunia dan infrastruktur di Gaza luluh lantah akibat aksi bombardir militer Israel yang nyaris terjadi setiap hari.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement