REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap akan merayakan Kemerdekaan Republik Indonesia, salah satu yang menarik perhatian pemberitaan adalah kegiatan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Profil para anggota Paskibraka dan dari daerah asal yang terpilih menjadi pengibar sang Saka Merah Putih pada HUT RI menjadi sorotan.
Namun tahun ini berbeda. Menjelang HUT ke-79 RI, sorotan justru tertuju selepas pengukuhan Paskibraka di IKN. Saat itu, tak ada satu pun peserta perempuan mengenakan jilbab. Padahal saat mereka berlatih, ada 18 anggota paskibraka perempuan menggunakan jilbab.
Hal ini menarik perhatian mantan anggota Paskibraka atau purna Paskibraka Alifa Khairunnisa Adelia. Ia melihat ini sesuatu yang aneh. Sebab saat dia masih aktif ataupun purna Paskibra, tak ada aturan atau larangan peserta paskibra untuk mengenakan hijab.
Ketika dihubungi Republika.co.id, Rabu (14/8/2/2024), Alifa menceritakan, justru melalui Paskibraka-lah titik awal ia menggunakan jilbab. Sejak itu hingga sekarang, ia tetap istiqomah mengenakan hijab dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
"Saya tahun 2016 menjadi paskibra tingkat provinsi Banten. Mewakili Kota Tangerang Selatan. Saat itu saya masih belum berhijab. Setahun berikutnya saya sudah Purna Paskibra atau sudah tidak tugas lagi mendapat tawaran kembali menjadi Paskibraka saat kirab di Istana Merdeka ke Monas, waktu itu untuk mendampingi peserta dari DKI Jakarta dan dicari dari provinsi terdekat sayalah yang diminta," ujar sosok yang sekarang menjadi selebgram dan model ini.
Namun saat itu, lanjut Alifa, pembawa baki bendera pusaka asal DKI Jakarta tidak berhijab. Jadi untuk menunjukkan keberagaman Indonesia, ia diminta untuk mengenakan jilbab. "Tanpa ragu saya menerima tawaran tersebut. Waktu itu saya yang masih muda dulu pikirnya temporer saja, tahunya dari sana memang jalan untuk pakai hijab."
"Atas keputusan tersebut orang tua dan teman-teman tidak menyangka dan memberi dukungan. Tapi ternyata setelah berhijab ternyata tetap nyaman. Sampai saat ini masih berhijab, mohon doanya saya bisa Istiqomah berhijab. Apalagi saat ini hijab tak menghalangi kegiatan apapun, ada pebasket, perenang yang berhijab," kata lulusan SMAN 4 Tangsel ini.
"Untuk Paskibraka setahu saya tak ada larangan berhijab. Kita benar-benar menerapkan Bhineka Tunggal Ika, apapun warna kulit, suku, bahasa, Agama, semua diterima di Paskibra. Non Muslim atau muslim yang tak berhijab juga tidak masalah. Muslim yang berhijab pun tidak masalah," ungkapnya.
Kalau ada aturan yang melarang berhijab, baginya itu akan menjadi aneh. Peserta dari mayoritas Muslim dan menggunakan jilbab, kemudian tiba-tiba saat pengukuhan tidak mengenakannya, pasti menimbulkan pertanyaan publik.
"Jadi untuk adik-adik paskibra yang berhijab jangan takut. Hijab bukan penghalang kegiatan apa pun termasuk paskibra," tegasnya.