Senin 12 Aug 2024 19:13 WIB

Bagaimana Nasib Pencalonan Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta Usai Airlangga Mundur?

Golkar mengajukan proposal Ridwan Kamil sebagai cagub Jakarta ke semua parpol.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Andri Saubani
Politikus Partai Golkar Ridwan Kamil (kanan) dan Jusuf Hamka (kiri) menyampaikan keterangan kepada wartawan usai menemui Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Kamis (8/8/2024). Dalam pertemuan tersebut Airlangga memberikan restu kepada Ridwan Kamil sebagai bakal calon Gubernur Jakarta, sementara Jusuf Hamka akan menjadi bakal calon Wakil Gubernur Jawa Barat.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Mundurnya Airlangga Hartarto dari posisi ketua umum Partai Golkar, tak mengubah keputusan partai tersebut dalam rencana untuk tetap memberikan tiket calon gubernur (cagub) kepada Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta 2024. Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan, partainya sedang dalam komunikasi dengan partai-partai pendukung lain, untuk meyakinkan mantan gubernur Jawa Barat (Jabar) tersebut, dapat unggul dalam pesta demokrasi di daerah khusus ibu kota negara itu.

“Untuk Pilkada Jakarta, Golkar mengajukan proposal Ridwan Kamil ke semua partai politik. Baik yang ada di dalam Kaolisi Indonesia Maju (KIM), ataupun yang selama ini belum tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju,” kata Doli saat ditemui di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan (Jaksel), Ahad (11/8/2024).

Baca Juga

KIM adalah koalisi gabungan partai-partai politik yang mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming pada saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Parta-partai tersebut, adalah Golkar, Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI),

Menurut Doli, proposal untuk menyorongkan Ridwan Kamil sebagai cagub DKI Jakarta itu, saat ini, pun sudah ada ditangan partai-partai non-KIM. “Nah, sekarang (pengusuran Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta) dalam proses pematangan, karena alhamdulillah, sudah ada respons positif dari PKB, Nasdem, dan PKS (non-KIM),” ujar Doli.

Partai-partai non-KIM tersebut, merupakan kaolisi rival yang pada saat Pilpres 2024, mengusung pencapresan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar. Dan dalam Pilkada 2024 ini, setelah kalah dalam pilpres lalu, baru Nasdem, dari barisan non-KIM yang menyatakan kembali mendukung Anies Baswedan untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.

Anies Baswedan, dalam pilkada tahun ini, adalah pejawat. Karena sebelum diusung menjadi capres dalam pilpres lalu, mantan rektor Universitas Paramadina tersebut merupakan Gubernur DKI Jakarta periode 2018-2023. Di Pilkada DKI Jakarta, dari berbagai survei masih menempatkan Anies Baswedan sebagai cagub dengan elektabilitas tertinggi.

Persaingan politik yang diinisasi oleh KIM, terutama dari Partai Golkar, dalam membikin Anies Baswedan kandas di Pilkada DKI Jakarta, salah-satunya dengan melaga pencalonan Ridwan Kamil, yang sukses dalam dua kali pemilihan kepalada daerah di tingkat walikota Bandung, dan level gubernur Jabar. Ridwan Kamil, pun posisinya sejak Januari 2023, merupakan Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar. Padahal selama memenangkan pilkada di Bandung, dan Jabar, Ridwan Kamil bergonta-ganti parpol penyokong utama, mulai dari Nasdem, PKS, sampai dengan Gerindra.

Doli melanjutkan, pencalonan Ridwan Kamil sebagai cagub DKI Jakarta dalam pilkada adalah dari Partai Golkar. Sedangkan untuk posisi calon wakil gubernur, kata Doli, partainya mempersilakan KIM, ataupun non-KIM untuk mengambil kesempatan, dan kecocokan untuk menemani Ridwan Kamil dalam pilkada.

“Jadi, kita sudah sepakat, bahwa wakilnya itu, akan dibicarakan secara musyawarah dari partai-partai politik yang nantinya akan bergabung sebagai pengusung Pak Ridwan Kamil sebagai cagub. Dan yang jelas, calon wakilnya itu, sudah tidak mungkin lagi dari Partai Golkar,” kata Doli.

Namun begitu, keputusan resmi Partai Golkar dalam pengusungan Ridwan Kamil sebagai cagub untuk Pilkada DKI Jakarta, pun masih informal, dan belum resmi melalui surat keputusan partai. Hal tersebut, diakui sendiri oleh Ridwan Kamil usai bertemu dengan Airlangga Hartarto, pada pertengahan pekan lalu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement