Senin 12 Aug 2024 18:53 WIB

Pemimpin Barat Kelimpungan Cegah Iran Serang Israel

Serangan Iran diperkirakan akan dalam sekala besar.

Warga Iran melewati papan iklan besar anti-Israel yang memuat gambar rudal Iran di Teheran, Iran, 16 April 2024.
Foto:

Kementerian luar negeri Iran mengatakan pada Selasa bahwa seruan untuk menahan diri dari Israel dari Perancis, Jerman dan Inggris “tidak memiliki logika politik dan bertentangan dengan prinsip-prinsip hukum internasional”.

Ketiga negara Eropa mengeluarkan pernyataan pada hari Senin yang menyerukan Iran dan sekutunya untuk menahan diri dari serangan terhadap Israel menyusul pembunuhan Ismail Haniyeh, pemimpin politik kelompok Islam Palestina Hamas, di Teheran bulan lalu.

Teheran dan sekutunya Hamas dan kelompok Hizbullah menuduh Israel melakukan pembunuhan tersebut. Pemerintah Israel belum menyatakan tanggung jawab.

“Tanpa keberatan terhadap kejahatan rezim Zionis (Israel), pernyataan E3 dengan kurang ajar mengharuskan Iran untuk tidak menanggapi pelanggaran kedaulatan dan integritas wilayahnya,” kata Kanaani.

Kanaani mengatakan Teheran bertekad untuk menghalangi Israel dan meminta Paris, Berlin dan London untuk "sekali dan selamanya menentang perang di Gaza dan penghasutan Israel".

Sedangkan Presiden AS Joe Biden menelepon para pemimpin Perancis, Jerman, Italia dan Inggris pada Senin untuk membahas ketegangan yang meningkat. Seruan tersebut “sebagian besar ditujukan kepada semua pemimpin untuk mengulangi apa yang telah mereka katakan sebelumnya dalam hal menegaskan kembali pertahanan Israel” dan untuk “mengirimkan pesan yang kuat bahwa kami tidak ingin melihat peningkatan kekerasan, serangan apapun oleh Iran atau proksinya.”

Para pemimpin juga menyerukan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza, dengan perundingan sulit yang dijadwalkan pada Kamis untuk menghentikan konflik yang dimulai ketika kelompok Palestina menyerang Israel pada 7 Oktober. Seruan itu muncul tak lama setelah Biden kembali ke Ruang Oval setelah akhir pekan panjang di rumah pantainya di Delaware.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement