Senin 12 Aug 2024 07:00 WIB

Golkar Tanggapi Spekulasi Jokowi Bakal Ambil Alih Partai Beringin Usai Mundurnya Airlangga

Jokowi disebut-sebut bakal mengambil alih kepemimpinan Partai Golkar.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Andri Saubani
Pekerja melintas di depan poster Airlangga Hartarto di DPP Partai Golkar, Jakarta, Ahad (11/8/2024). Airlangga Hartarto mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar.
Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Pekerja melintas di depan poster Airlangga Hartarto di DPP Partai Golkar, Jakarta, Ahad (11/8/2024). Airlangga Hartarto mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Partai Golkar membantah mundurnya Airlangga Hartarto dari posisi ketua umum partai terkait dengan spekulasi politik masuknya Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke jajaran elite partai. Ketua DPD Partai Golkar Ace Hasan Syadzili menegaskan, mundurnya Airlangga sebagai ketua umum Partai Golkar murni karena keputusan pribadi.

“Tidak ada rencana seperti itu,” kata Ace di Kantor DPP Partai Golkar di Jakarta Barat, Ahad (11/8/2024) malam.

Baca Juga

Spekulasi politik tentang masuknya Jokowi ke Partai Golkar kembali mengemuka setelah Airlangga pada Ahad (11/8/2024) siang, resmi mengumumkan pengunduran dirinya sebagai ketua umum Partai Golkar. Airlangga, mengatakan sudah menyampaikan pengunduran dirinya di kepengurusan partai sejak Sabtu (10/8/2024) malam.

Jokowi, disebut-sebut bakal mengambil alih kepemimpinan Partai Golkar, atau menjadikannya sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Golkar. Ace mengaku, sampai saat ini, belum ada pembahasan mengenai siapapun yang bakal menggantikan Airlangga dipucuk kepemimpinan Partai Golkar.

Bahkan, kata dia, pembicaraan tentang penunjukan sebagai pelaksana tugas (Plt) ketua umum, baru akan dibahas pada rapat pleno internal partainya pada Selasa (13/8/2024) mendatang. Ace mengakui banyak mendengar spekulasi politik di luaran partainya, yang mencuatkan nama-nama Plt.

Seperti munculnya nama Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Bahlil Lahadalia.

Termasuk, perihal spekulasi tentang penguatan jajaran Dewan Pembina Partai Golkar dengan masuknya Jokowi.

“Itu hak mereka untuk berbicara. Tetapi, sampai saat ini belum ada yang membicarakan itu,” kata Ace.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia, pun menambahkan, mundurnya Airlangga Hartarto sebagai ketua umum, tak menggambarkan situasi yang pecah di internal partainya. Pun tak menggangggu jalannya roda organisasi partainya itu.

Doli menegaskan mekanisme internal yang sesuai AD/ART Partai Golkar akan menjadi rel dalam merespons mundurnya Airlangga, sekaligus untuk menunjuk Plt ketua umum. “Bagi Golkar, pengunduran diri institusi ketua umum itu, bukan sesuatu yang mengganggu perjalanan roda organisasi Partai Golkar. Karena Insya Allah, partai ini sudah sangat berpengalaman, sudah bisa berjalan sesuai dengan mekanisme yang selama ini menjadi rujukan,” kata Doli, Ahad.

photo
Infografis Isyarat Perjalanan Ridwan Kamil Bergabung Golkar - (Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement