Sabtu 10 Aug 2024 13:36 WIB

Kisah Koran dari Kota Seribu Pinang

Cenderawasih Pos terus bertahan menghadapi berbagai tantangan.

Kunjungan para jurnalis dari Jakarta, Yogyakarta, dan Bandung ke kantor redaksi Cenderawasih Pos di Jayapura, Papua, Kamis (8/8/2024).
Foto: dok ist
Kunjungan para jurnalis dari Jakarta, Yogyakarta, dan Bandung ke kantor redaksi Cenderawasih Pos di Jayapura, Papua, Kamis (8/8/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Menyajikan berita dari wilayah Indonesia timur, khususnya Papua, memerlukan ikhtiar yang tidak mudah. Ada rupa-rupa tantangan yang mungkin jarang ditemui di Indonesia barat, wabilkhusus Jawa atau Jakarta.

Dalam konteks itu, sejumlah jurnalis yang berasal dari Jakarta, Bandung (Jawa Barat), dan Yogyakarta (DIY) mengunjungi kantor Cenderawasih Pos di Jalan Balai Kota No 7 Entrop, Kota Jayapura, Papua. Kehadiran mereka--yang di dalamnya termasuk wartawan Republika--disambut hangat awak redaksi Cepos, demikian media massa itu biasa disebut.

Baca Juga

Direktur Cenderawasih Pos Nurul Hidayah menuturkan sepak terjang perusahaan yang dipimpinnya. Menurut perempuan kelahiran Jawa Timur itu, media massa ini mulai terbit sebagai SKM Cenderawasih pada 28 Oktober 1962. Ini menjadikannya surat kabar pertama di Papua (dahulu Irian Jaya).

Kemudian, lanjut Nurul, SKM Cenderawasih bergabung dengan Jawa Pos Group pada Maret 1993. Sejak itu, namanya menjadi surat kabar harian (SKH) Cenderawasih Pos.

Setelah bergabung dengan manajemen Jawa Pos Group, dalam perjalanan Harian Cenderawasih Pos mengalami kemajuan yang pesat, baik dari segi penguasaan teknologi maupun perfomanya. Demikian pula dengan jumlah oplah dan luasan sebarannya yang mencakup hampir seluruh provinsi di tanah Papua.

Kini, koran Cenderawasih Pos terbit 16 halaman. Menyambung Nurul, pemimpin redaksi media massa cetak tersebut, N Lucky Ireeuw, mengungkapkan, porsi berita olahraga paling banyak diminati.

"Sebab, olahraga--terutama bola, Persipura, atau sosok-sosok pemain Papua di timnas--itu sangat menarik pembaca di sini dan bisa mengalahkan berita-berita yang lainnya. Bahkan, misalnya ada (berita) pasar kebakaran, tetapi Persipura sedang main, kami akan beri porsi (Persipura) headline," kata Lucky kepada tujuh jurnalis serta perwakilan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI yang hadir di Jayapura, Papua, Kamis (8/8/2024).

Tidak kalah seru, lanjut dia, koran Cenderawasih Pos juga memberi porsi untuk halaman olahraga saat ada ajang-ajang internasional, semisal Euro atau Piala Dunia. Lucky menjelaskan, antusiasme orang-orang Jayapura dan sekitarnya pada sepakbola dunia sangat besar. Bahkan, mereka bisa konvoi di jalan atau mengibarkan bendera negara timnas yang didukungnya di depan rumah, apalagi saat menang pertandingan.

Topik-topik lainnya yang populer dan sering menjadi "halaman 1" adalah berita kebudayaan dan tradisi. Sebagai contoh, Festival Budaya Lembah Baliem 2024 yang diselenggarakan pada 7-9 Agustus 2024 kini. Berita tentangnya muncul sebagai headline.

Sejak Februari 2018, Cenderawasih Pos hadir dalam bentuk media online dengan nama ceposonline.com. Menurut editor yang juga diamanahi menakhodai laman tersebut, Gratianus Silas, keberadaan situs ini sebagai jawaban pihaknya terhadap perkembangan teknologi digital yang kian pesat.

Secara isi, ceposonline.com memuat beragam informasi dan berita-berita terkini dari tanah Papua. Selain itu, Gratianus mengatakan, pihaknya tidak hanya memiliki media online, tetapi juga memanfaatkan platform-platform media sosial, termasuk Instagram dan TikTok.

Tidak bisa diintimidasi ...

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement