REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus menguatkan komitmen pembangunan daerah Papua. Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, Bumi Cenderawasih perlu perhatian khusus dari negara. Dengan begitu, rakyat setempat tidak akan merasa ditinggalkan.
Pesan itu disampaikan Menkominfo saat menerima kunjungan tujuh jurnalis dari berbagai media massa. Ketujuh wartawan itu akan diberangkatkan ke Jayapura, Papua, pada Senin (5/8/2024) malam ini.
Di antara program-program Kemenkominfo adalah memfasilitasi silaturahim antara kalangan jurnalis Papua dan Jawa. Pada tahun 2022 dan 2023 lalu, Kementerian mengundang sejumlah jurnalis dari Bumi Cenderawasih untuk berkunjung ke sejumlah kota, termasuk Jakarta, Yogyakarta, Solo dan Bandung.
Maka kali ini, Kemenkominfo memberangkatkan para jurnalis dari Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta ke Papua. Ini dimaksudkan sebagai kunjungan balasan.
Menkominfo Budi mengingatkan para jurnalis agar tidak meninggalkan Papua dalam pemberitaan-pemberitaan. Menurut dia, banyak pencapaian-pencapaian di Bumi Cenderawasih yang perlu diangkat ke publik.
"Papua adalah bagian dari Indonesia yang perlu perhatian khusus. Kita tahu, seluas 30 juta hektare (di Papua) masih hutan, yang pembangunannya juga perlu keterlibatan warga," ujar Menteri Budi Arie Setiadi kepada tujuh jurnalis di Kantor Kemenkominfo, Jakarta, Senin (5/8/2024).
Para jurnalis yang berasal dari Jakarta, Bandung dan Yogyakarta ini akan berkunjung ke LKBN Antara di Jayapura. Kemudian, mereka akan menjadi narasumber dalam dialog interaktif di Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Jayapura serta forum diskusi publik "Citizen Journalism untuk Generasi Muda." Selain itu, akan ada audiensi dengan redaksi Cendrawasih Pos dan mengisi acara "Papua 60 Menit" di LPP TVRI Jayapura.
Kepada para jurnalis, Menkominfo berbagi cerita. Pihaknya menargetkan untuk membangun BTS sejumlah 678 unit. Namun, hingga nanti menjelang akhir pemerintahan Presiden Jokowi, tampaknya masih ada tantangan yang mesti dihadapi. "Baru terealisasi 500, sehingga perlu perhatian khusus," ungkapnya.
Menkominfo berharap, pemahaman "Indonesia Maju" dan "Indonesia Emas 2045" mampu melibatkan Papua tanpa ada satu pun yang tertinggal. "No one left behind. Karena itu, perlu motivasi, perlu ada contoh yang baik dari Papua, sehingga bisa menginspirasi," tukasnya.
Ketujuh jurnalis yang mengikuti program ini berasal dari media-media Republika, Kedaulatan Rakyat, Harian Jogja, Pikiran Rakyat, KompasCom, Media Indonesia, LKBN ANTARA, dan InfoPublik.