Jumat 09 Aug 2024 20:40 WIB

PKB Bisa Berubah Pikiran Soal Cawagub Ridwan Kamil Jika Gabung KIM Plus

"Kalau PKB dengan PKS, PKB tidak setuju dengan Pak Sohibul Iman, waktu itu kan."

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andri Saubani
Waketum PKB Jazilul Fawaid saat diwawancara di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat (9/8/2024).
Foto: Republika/Bayu Adji P.
Waketum PKB Jazilul Fawaid saat diwawancara di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat (9/8/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah memberi isyarat untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta. Artinya, PKB berpeluang besar untuk mengusung Ridwan Kamil, yang diwacanakan akan dipasangkan dengan kader dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB Jazilul Fawaid mengatakan, selama ini partainya tak sepakat untuk mengusung Anies apabila posisi calon wakil gubernur (cawagub) diisi oleh Sohibul Iman, yang merupakan kader PKS. Namun, apabila PKS benar-benar masuk ke dalam KIM plus, PKB bisa berubah pikiran apabila posisi cawagub berasal dari partai yang identik dengan warna putih dan oranye itu.

Baca Juga

"Kalau PKB dengan PKS, PKB tidak setuju dengan Pak Sohibul Iman, waktu itu kan. Kalau ini dengan partai-partai yang lain, kan duduk lagi, bukan berdua lagi kan," kata dia di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat (9/8/2024).

Jazilul enggan mengungkapkan alasan ketidaksetujuan PKB dengan Sohibul Iman dipasangkan dengan Anies. Namun, dari pernyataan terdahulu, Sohibul dinilai tak memberikan keberagaman apabila dipasangkan dengan Anies. Pasalnya, selama ini Anies telah identik dengan PKS meski bukan kader partai itu.

Ia menegaskan, partainya telah memiliki komitmen untuk bekerja sama dengan Partai Gerindra. Komitmen antara dua partai itu telah dibahas dalam pertemuan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dengan Prabowo Subianto pada Kamis (8/8/2024) malam.

"Semalam ini kan komitmen organisasi PKB bersama Gerindra, termasuk di pilkada," kata dia.

Menurut dia, sinergi yang dibangun antara Partai Gerindra dan PKB akan dimulai dari momen momen politik terdekat. Namun, ia tak memungkiri bahwa peluang koalisi tidak mungkin terjadi di semua kabupaten/kota.

"Hanya menjadi yang perhatian publik utamanya di tingkat gubernur atau provinsi di Jawa yang menjadi perhatian publik dan sudah kami buktikan di Banten. PKB bersama dengan Gerindra nanti bisa menyusul, di DKI bisa menyusul di Jawa Barat, bisa menyusul di Jateng, bisa menyusul di Jatim. Semuanya dibicarakan," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement