Rabu 07 Aug 2024 19:34 WIB

Kasetpres: Kemensetneg tak Pernah Sewa 1.000 Kendaraan di IKN

Enggak mungkin kendaraan 1.000 unit itu berada di IKN. Enggak mungkin.

Rep: Bayu Adji Prihammanda / Red: Erik Purnama Putra
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono.
Foto: Republika/ Haura Hafizhah
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono membantah isu soal pemerintah akan menyewa 1.000 unit mobil Alphard untuk peringatan Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim). Menurut dia, isu itu tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Kemarin ada berita yang terkait kendaraan ini. Tolong ini diluruskan media saya minta, Kementerian Sekretariat Negara tidak pernah menyewa 1.000 unit mobil di IKN," kata Heru saat ditemui di Jakarta Pusat, Rabu (7/8/2024).

Baca Juga

Heru mengaku, tak tahu asal informasi itu hingga tersebar ke masyarakat. Namun, ia memastikan, Kemensetneg tidak pernah menyewa 1.000 unit kendaraan di IKN. "Sekretariat Negara atau Sekretariat Presiden tidak pernah ada kontrak sewa 1.000 unit mobil. Tidak ada," ujar Heru.

Dia mengatakan, Kemensetneg hanya mempersiapkan kendaraan untuk rangkaian kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan jajaran. Menurut Heru, jumlah kendaraan untuk rangkaian itu hanya sekitar 30 unit.

Ihwal uang sewa kendaraan sebesar Rp 25 juta per hari, Budi menegaskan, hal itu tidak benar. Ia menyebutkan, sebagian besar kendaraan untuk rangkaian kenegaraan sudah tersedia di Kemensetneg.

Heru menegaskan, Kemensetneg juga sudah menyiapkan beberapa bus untuk membawa para undangan. Sejumlah kendaran itu disiapkan dari Otorita IKN, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik, dan Komando Daerah Militer (Kodam) VI/Mulawarman.

"Enggak mungkin kendaraan 1.000 unit itu berada di IKN. Enggak mungkin. Kami siapkan semuanya menggunakan bus juga disiapkan. Tidak diperkenankan untuk membawa mobil sendiri-sendiri. Semua sudah tersosialisasikan," kata Heru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement